Tautan-tautan Akses

Rusia Peringatkan Barat dan Ukraina 'Konsekuensi Bencana' Jika Kyiv Melawan Belarus


FILE - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memeriksa benteng di perbatasan dengan Belarus di wilayah Volyn, Ukraina, dalam foto selebaran dari Layanan Pers Kepresidenan Ukraina, 30 Juli 2024.
FILE - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memeriksa benteng di perbatasan dengan Belarus di wilayah Volyn, Ukraina, dalam foto selebaran dari Layanan Pers Kepresidenan Ukraina, 30 Juli 2024.

Rusia memperingatkan Barat dan Ukraina, Jumat (20/9) tentang "konsekuensi bencana" jika Kyiv melawan sekutu dekat Rusia, Belarus. Rusia menegaskan bahwa negara itu akan campur tangan untuk membela negara tempat di manah mereka telah mengerahkan senjata nuklir taktis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow khawatir dengan apa yang disebutnya sebagai aktivitas yang semakin "provokatif" di perbatasan dengan Belarus. Dia mengatakan bahwa negaranya tidak mengesampingkan kemungkinan adanya upaya untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Beberapa hari setelah serangan mendadak Ukraina pada 6 Agustus ke wilayah Kursk Rusia, pemimpin Belarus Alexander Lukashenko - sekutu setia Presiden Vladimir Putin - mengisyaratkan, tanpa memberikan bukti, bahwa Kyiv mungkin memiliki ide untuk menyerang Belarus.

Minsk, yang menuduh pesawat nirawak Ukraina melanggar wilayah udaranya, kemudian mengumumkan akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasannya dengan Ukraina, meskipun Kyiv mengatakan tidak melihat adanya perubahan besar di wilayah perbatasan.

"Kami mencermati informasi yang diterima tentang intensifikasi aktivitas pasukan Ukraina di zona perbatasan," kata Zakharova.

"Kami melihat sendiri fakta-fakta ini dan menyadari adanya upaya terus-menerus dari pihak Ukraina untuk menggunakan pesawat nirawak dan mengirim teroris ke republik ini," tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan bulan lalu bahwa negara itu "tidak pernah mengambil dan tidak akan mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap rakyat Belarusia."

Merujuk dengan jelas pada serangan ke Kursk oleh Ukraina, Zakharova mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menunjukkan bahwa ia mampu melakukan apa yang disebutnya "langkah-langkah sembrono," menuduhnya mengoordinasikan tindakannya dengan Washington menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November.

"Oleh karena itu, sejalan dengan logika ini, kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kekuatan destruktif ini dapat memicu situasi di kawasan tersebut dan meningkat."

Ia mengatakan Rusia dan Belarus merupakan bagian dari "Negara Persatuan" dan telah berjanji untuk bersama-sama mempertahankan perbatasan bersama mereka, seraya menunjukkan bahwa kelompok militer regional gabungan dikerahkan di Belarus bersama dengan senjata nuklir taktis Rusia.

"Penerapan praktis dari setiap skenario yang agresif terhadap Minsk penuh dengan konsekuensi bencana tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga bagi para sponsornya," katanya. [es/ft]

XS
SM
MD
LG