Rusia menembak dua kapal angkatan laut Ukraina dan menabrak kapal ketiga di Laut Hitam hari Minggu (25/11), menuduh kapal-kapal Ukraina itu memasuki wilayah perairannya secara ilegal.
Para pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya enam pelaut terluka dan membantah melakukan kesalahan -- menuduh Rusia melakukan agresi militer.
"Aksi-aksi semacam itu mengancam keamanan semua negara di wilayah Laut Hitam dan karenanya memerlukan respon yang jelas dari masyarakat internasional," kata kementerian luar negeri Ukraina.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Ukraina sengaja melakukan provokasi.
"Senjata-senjata digunakan dengan tujuan untuk menghentikan paksa kapal-kapal perang Ukraina. Akibatnya, ketiga kapal angkatan laut Ukraina itu disita di wilayah perairan Federasi Rusia di Laut Hitam," kata sebuah pernyataan FSB.
Insiden hari Minggu itu dimulai ketika sebuah kapal tunda Ukraina berlayar untuk memandu dua kapal angkatan laut dari Odessa, di Laut Hitam, melintasi Selat Kerch Strait ke pelabuhan Mariupol, Ukraina di Laut Azov.
Sebuah pertemuan Dewan Keamanan darurat telah dijadwalkan besok pukul 11 pagi, kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, lewat twitter Minggu malam.
Baik NATO dan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan Minggu malam, mendesak kedua pihak untuk saling "menahan diri" sementara NATO menyerukan Rusia untuk "memastikan terbukanya akses tanpa hambatan ke pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Azov sesuai dengan hukum internasional." (vm)