Pasukan Rusia menyerang fasilitas minyak dan gas di Ukraina sehingga memicu ledakan besar, kata para pejabat pada Minggu (27/2). Penyerangan itu dilakukan saat negara-negara sekutu Barat menyiapkan sanksi baru untuk Moskow, termasuk mendepak bank-bank penting Rusia dari sistem pembayaran utama dunia.
Pasukan Ukraina berhasil menahan pasukan Rusia yang bergerak maju di Ibu Kota Kyiv. Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan tersebut sebagai serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Zelenskyy mengatakan invasi malam itu brutal karena terjadinya penembakan infrastruktur sipil dan serangan terhadap segala sesuatu, termasuk ambulans.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada Kamis (24/2). Ia mengabaikan peringatan Barat dan malah mengatakan "neo-Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia, tuduhan yang menurut pemerintah Barat dan Kyiv sebagai propaganda tak berdasar.
Namun Rusia menawarkan secercah harapan untuk bernegosiasi. Kremlin mengatakan sebuah delegasi telah tiba di negara tetangga Belarus untuk melakukan pembicaraan dan sedang menunggu pihak Ukraina. Namun Zelenskyy menolak pembicaraan dilakukan di Belarus, tetapi dia terbuka untuk melakukan negosiasi di tempat lain.
Rudal Rusia menemukan sasarannya semalam, termasuk serangan yang membakar terminal minyak di Vasylkiv, barat daya Kyiv, kata Wali Kota. Ledakan fasilitas tersebut menyulut api besar dan mengepulkan asap hitam ke langit, menurut unggahan di media online.
"Musuh ingin menghancurkan segalanya," kata Wali Kota, Natalia Balasinovich.
Terjadi pertempuran sengit di kota kedua Ukraina, Kharkiv, di timur laut, tempat pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam, kata sebuah badan pemerintah Ukraina.
Pasukan Rusia kemudian memasuki Kharkiv, kata penasihat Kementerian Dalam Negeri Anton Herashchenko di Telegram. Video yang diunggah olehnya dan sebuah lembaga negara menunjukkan beberapa kendaraan militer bergerak di jalan dan, secara terpisah, juga terdapat sebuah tank yang terbakar.
Separatis yang didukung Rusia di provinsi timur Luhansk mengatakan sebuah rudal Ukraina telah meledakkan sebuah terminal minyak di Kota Rovenky.
"Kami telah bertahan dan berhasil menangkis serangan musuh. Pertempuran berlanjut," kata Zelenskyy dalam sebuah pesan video dari jalan-jalan Kyiv yang diunggah di media sosialnya. [ah]
