Sergey Lavrov mengatakan pakar-pakar Rusia telah memeriksa lokasi serangan yang diduga terjadi di Douma, di sebelah timur Damaskus, dan tidak menemukan bekas-bekas senjata kimia. Ia mengatakan Moskow memiliki “informasi tak terbantahkan bahwa ini dibuat-buat.”
Lavrov berbicara kepada pers di Moskow hari Jumat (13/4).
Ia mengatakan bahwa “badan-badan intelijen sebuah negara yang sekarang sedang berupaya memimpin kampanye fobia Rusia terlibat dalam pernyataan palsu itu.” Ia tidak merinci atau menyebut nama negara itu.
Serangan tersebut menimbulkan kemarahan internasional serta mendorong Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk mempertimbangkan serangan militer terhadap Suriah, hal yang sangat ditentang oleh Moskow. [uh]