Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah keputusan yang mempermudah prosedur mendapatkan status kewarganegaraan Rusia bagi orang-orang yang tinggal di wilayah-wilayah di Ukraina Timur yang dikuasai separatis yang didukung Rusia.
Keputusan itu, yang kemungkinan dikecam Ukraina dan pemerintah-pemerintah Barat, dipublikasikan di situs Kremlin pada 24 April.
Seorang diplomat Barat mengatakan kepada Radio Free Europe/Radio Liberty, keputusan Putin ini merupakan langkah provokatif yang merusak usaha-usaha untuk meredakan ketegangan.
Menlu Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan, keputusan Putin tersebut merupakan kelanjutan agresi dan campur tangan Rusia dalam urusan dalam negeri Ukraina.
Ia mendesak warga Ukraina di kawasan-kawasan yang dikuasai separatis yang didukung Rusia untuk tidak menerima tawaran paspor Rusia.
Tawaran Putin ini muncul tiga hari setelah Ukraina memilih presiden baru, yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam hubungan yang sudah sangat rusak dalam lima tahun terakhir akibat tindakan Rusia yang menganeksasi Krimea dan mendukung kekuatan yang menguasai beberapa bagian di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina. (ab)