Rusia dan Turki mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengkoordinasikan secara langsung tindakan-tindakan di Suriah setelah pendekatan kembali antar presiden mereka meskipun tidak ada kesepakatan mengenai dukungan terhadap Suriah.
Tingkat kerjasama terkait perang saudara yang berlangsung lima tahun itu dimungkinkan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memulihkan hubungan dengan bertemu langsung hari Selasa (10/8) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg.
Putin mengumumkan bahwa Rusia akan berangsur-angsur mencabut sanksi-sanksi dan memulai kembali proyek-proyek energi penting seperti PLTN yang macet, yang akan menjadi PLTN pertama Turki dan jalur pipa gas Turki dari Rusia selatan menuju Laut Hitam.
Pejabat Rusia mengatakan perdagangan dengan Turki akan dipulihkan sepenuhnya menjelang akhir tahun.
Mengenai masalah Suriah yang mengganjal, media Turki melaporkan bahwa komite gabungan yang baru akan bertemu untuk pertama kalinya hari Kamis di Rusia. Komite itu terdiri dari wakil-wakil intelijen, militer dan diplomatik dari Rusia dan Turki.
Harian Hurriyet Daily News melaporkan militer Turki dan Rusia juga sepakat untuk membentuk jalur militer langsung untuk mencegah insiden apa pun di masa yang akan datang antara kedua pihak di wilayah udara Suriah. [my/al]