Perusahaan gas Rusia dan Ukraina menuntaskan rangkaian kontrak yang menjamin agar pengiriman gas alam Rusia ke Eropa tidak terputus.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memuji perjanjian yang ditandatangani pada Senin (30/12) malam. Zelenskiy mengatakan hal itu memungkinkan Ukraina mendapat setidaknya AS$7 miliar pembayaran transit dari Rusia dalam lima tahun ke depan.
Zelenskiy mengatakan di Facebook bahwa dokumen-dokumen itu menjamin “ketahanan energi dan kesejahteraan Ukraina” dan memberi tahu “Eropa bahwa kita tidak akan gagal dalam hal ketahanan energi."
Kesepakatan itu ditandatangani hanya 24 jam sebelum kontrak transit saat ini berakhir pada Selasa (31/12) dan meredam kekhawatiran Eropa akan gangguan pasokan gas Rusia. Rusia mengirim sekitar 40 persen gas ke Eropa melalui pipa-pipa yang melintasi Ukraina.
Gazprom, perusahaan raksasa gas milik pemerintah Rusia, dan Naftogaz, perusahaan energi Ukraina, menggambarkan perjanjian yang ditandatangani di Wina pada Senin (30/12) malam itu sebagai kompromi yang didapat dengan susah payah setelah lima hari perundingan.
Perjanjian-perjanjian itu meresmikan kesepakatan tentatif yang dicapai awal bulan ini yang mempertimbangkan pengiriman 65 miliar meter kubik gas alam melalui Ukraina pada 2020 dan, setelah itu, pengiriman tahunan 40 miliar meter kubik.[ka/pp]