Tautan-tautan Akses

Saks Fifth Avenue Beli Perusahaan Rivalnya, Neiman Marcus


FILE - Tanda toko "Saks Fifth Avenue" di San Francisco, California, 17 Maret 2024. Perusahaan induk Saks, 4 Juli 2024, menandatangani kesepakatan untuk membeli perusahaan saingannya, Neiman Marcus Group.
FILE - Tanda toko "Saks Fifth Avenue" di San Francisco, California, 17 Maret 2024. Perusahaan induk Saks, 4 Juli 2024, menandatangani kesepakatan untuk membeli perusahaan saingannya, Neiman Marcus Group.

Perusahaan induk Saks Fifth Avenue telah menandatangani kesepakatan untuk membeli perusahaan saingan beratnya, Neiman Marcus Group, yang memiliki toko Neiman Marcus dan Bergdorf Goodman, senilai $2,65 miliar, sementara Amazon, raksasa toko online, ikut memiliki saham minoritas dalam kesepakatan itu.

Entitas baru tersebut akan diberi nama Saks Global, yang termasuk Saks Fifth Avenue dan Saks OFF 5TH, Neiman Marcus dan Bergdorf Goodman, serta aset real estate Neiman Marcus Group dan HBC, perusahaan induk yang membeli Saks pada tahun 2013.

HBC telah mendapatkan jaminan pembiayaan sebesar $1,15 miliar dari dana investasi dan rekening yang dikelola oleh afiliasi Apollo. Selain itu HBC juga mendapatkan fasilitas pinjaman berbasis aset bergulir dengan komitmen penuh senilai $2 miliar dari Bank of America, yang merupakan penjamin emisi utama, serta dari Citigroup, Morgan Stanley, RBC Capital Markets dan Wells Fargo.

Kesepakatan pembelian akhirnya dicapai setelah berbulan-bulan beredar rumor bahwa jaringan department store tersebut menegosiasikan sebuah kesepakatan. Namun ada sedikit perubahan dengan masuknya Amazon dalam kepemilikan minoritas. Keikutsertaan Amazon ini menambahkan “sedikit kejutan” pada pakta pembelian yang telah diantisipasi sebelumnya, menurut Neil Saunders, direktur pelaksana GlobalData, sebuah perusahaan riset.

Kesepakatan pembelian Neiman Marcus Group tersebut diumumkan hari Kamis (4/7).

“Selama bertahun-tahun, banyak pihak di industri ini telah mengantisipasi transaksi ini dan keuntungannya bagi pelanggan, mitra, dan karyawan,” kata Richard Baker, ketua eksekutif dan CEO HBC dalam sebuah pernyataan.

“Ini adalah saat yang menggairahkan dalam ritel mewah, dengan kemajuan teknologi menciptakan peluang baru untuk memperbaiki pengalaman pelanggan, dan kami berharap dapat memberikan nilai yang signifikan bagi pelanggan, mitra merek, dan karyawan kami.”

Saks dan Neiman Marcus mengalami kesulitan karena pembeli mulai mengurangi pembelian barang-barang mewah dan mengalihkan pengeluaran mereka untuk 'pengalaman unik' yang dapat mereka alami seperti jalan-jalan dan menikmati sajian di restoran kelas.

Kedua pemasok barang mewah ikonik ini juga menghadapi persaingan yang lebih ketat dari merek-merek mewah, yang semakin banyak membuka toko mereka sendiri. Kesepakatan ini akan membantu mengurangi biaya operasional dan menciptakan lebih banyak kekuatan negosiasi dengan vendor.

Saks Fifth Avenue saat ini mengoperasikan 39 toko di Amerika Serikat, termasuk toko utamanya di Manhattan. Pada awal tahun 2021, Saks memisahkan situs webnya menjadi perusahaan terpisah, dengan harapan dapat mengembangkan bisnis tersebut karena lebih banyak orang berbelanja online.

CEO Saks.com saat ini, Marc Metrick akan menjadi CEO Saks Global, memimpin bisnis ritel dan konsumen serta mendorong strategi untuk meningkatkan pengalaman berbelanja barang mewah.

Neiman Marcus mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020 selama bulan-bulan pertama pandemi virus corona, tetapi kembali lagi pada bulan September tahun itu. Seperti kebanyakan perusahaan sejenis lainnya, jaringan departement store swasta ini terpaksa menutup sementara tokonya selama beberapa bulan.

Sementara itu, toko-toko lainnya mendapat tekanan untuk terus meningkatkan penjualan.

Department store Lord & Taylor pada akhir Agustus 2020 mengumumkan penutupan semua tokonya setelah mengajukan kebangkrutan pada awal bulan itu. Saat ini Lord & Taylor beroperasi secara online. Sementara Macy's, pada bulan Februari lalu mengumumkan akan menutup 150 toko ritelnya yang tidak produktif selama tiga tahun ke depan, termasuk sedikitnya 50 toko pada akhir tahun ini.

Konsumen AS terbukti tangguh dan bersedia berbelanja bahkan setelah terjadi inflasi berkepanjangan. Namun, perilaku konsumen kini telah berubah dan sebagian warga AS juga cenderung memilih berbelanja barang dengan harga yang lebih murah. [es/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG