Tautan-tautan Akses

Sambut Hari Kemerdekaan, Konjen AS di Indonesia Gelar 'Roadshow Idol'


Salah seorang peserta 'Roadshow Idol' tengah beraksi membawakan sebuah lagu berbahasa Inggris di hadapan juri di Bangkalan, Madura, 20 Juni 2014 (Foto:VOA/Petrus)
Salah seorang peserta 'Roadshow Idol' tengah beraksi membawakan sebuah lagu berbahasa Inggris di hadapan juri di Bangkalan, Madura, 20 Juni 2014 (Foto:VOA/Petrus)

Konsulat Jenderal Amerika Serikat mengadakan kegiatan menyambut hari Kemerdekaan Amerika dengan menggelar roadshow di tujuh kota di Jawa Timur sejak 14 Juni hingga 20 Juni 2014.

Sebanyak sembilan orang beradu kemampuan di bidang tarik suara atau menyanyi lagu berbahasa Inggris, dengan mendapat dukungan dari puluhan orang suporter layaknya kontes American Idol. Para peserta lomba menyanyi yang diberi nama "Roadshow Idol" ini berasal dari pelajar SMA sederajat dan Mahasiswa Universitas Trunojoyo, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Kegiatan ini digelar atas prakarsa Konsulat Jenderal Amerika Serikat dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Amerika yang diperingati setiap tanggal 4 Juli. Rangkaian kegiatan "Independence Day Roadshow" yang diselenggarakan di tujuh kota di Jawa Timur ini, telah berlangsung sejak 14 Juni hingga 20 Juni 2014. Tujuannya untuk mempromosikan nilai-nilai yang dijunjung bersama oleh Amerika Serikat dan Indonesia, serta saling belajar mengenai sejarah dan budaya dari berbagai tempat yang dikunjungi.

Meski tidak pandai bernyanyi, Ayu Diyah, Mahasiswi Universitas Trunojoyo mengaku tertarik mengikuti lomba menyanyi, karena pihak penyelenggara menyiapkan hadiah menarik kepada para pemenang, termasuk undangan menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Amerika Serikat ke 238, di kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
Konjen AS di Indonesia Gelar 'Roadshow Idol' di 7 Kota
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:37 0:00
Unduh

“Sebenarnya saya gak berniat ikut ini, tetapi kemarin ada rekomendasi dari teman, jadi ya ikut aja lah. Ya hobi nyanya iya sih, tapi gak nyanyi yang serius seperti itu. Cuma berharap menang pasti lah ya,” kata Ayu Diyah, Mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura.

Beraksi layaknya penyanyi profesional, para peserta Roadshow Idol ini mampu memukau salah satu juri yaitu Allison Rischina, Relawan Peace Corps yang menjadi pengajar bahasa Inggris di SMAN 1 Arosbaya, Bangkalan, Madura. Selain Allison, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Joaquin F. Monserrate juga menjadi juri kejutan, untuk kontes menyanyi yang dijuluki para peserta sebagai Madura Idol.

“Sangat bagus, saya sangat bangga sama semuanya siswa di sini. Itu sangat bagus bisa lihat semuanya dari Bangkalan, Arosbaya, semuanya bisa kesini dan bisa menyanyi, dan ada banyak orang dan masih bisa, dan itu snagat bagus untuk anak-anak, alhamdulillah,” kata Allison Richina.

Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Joaquin F. Monserrate mengungkapkan, kegiatan ini selain merupakan rangkaian peringatan Independence Day, juga menjadi ajang saling mempererat hubungan persahabatan dan bertukar budaya antara orang Indonesia dengan Amerika Serikat.

“Di setiap tempat, kami mau memberi sesuatu yang punya kaitan dengan nilai-nilai Amerika yang sangat kuat. Dan juga ini sesuatu yang kami membagi dengan masyarakat Indonesia, dan ini di sini adalah kesenian dan pendidikan, banyak dari sini (Bangkalan) sudah belajar dua tahun bahasa Inggris, mereka sudah cukup lancar untuk berani menyanyi dalam bahasa Inggris. Jadi ini artinya dari program (Access) di sini, dan ini kegiatan (independence day roadshow)yang ke sembilan,” jelas Joaquin F. Monserrate, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.

Selain mahasiswa Universitas Trunojoyo yang mengikuti Roadshow Idol, kontes menyanyi ini juga diikuti pula oleh pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bangkalan, yang mengikuti English Access Micro-Scholarship Program.

Direktur Access Bangkalan, Mustajab mengatakan, Bangkalan menjadi daerah terbesar di Indonesia untuk program Access, yang diperuntukkan bagi pelajar dari keluarga miskin yang ingin belajar bahasa Inggris tanpa dipungut biaya.

“Mereka adalah siswa yang kebetulan kurang beruntung untuk ekonomi, sehingga mereka boleh melamar Access seperti itu. Kursus dua tahun mereka free of charge, gratis, seminggu dua kali, di luar jam sekolah. Kemudian yang paling pokok adalah yang terbaik ketika ada program exchange student, kita kirim ke Amerika, dan ini sudah kita kirim sepuluh siswa belajar disana selama satu bulan, termasuk gurunya sudah empat yang belajar selama satu bulan disana,” kata Mustajab.

Siti Zubaidah salah seorang pelajar peserta English Access Micro-Scholarship Program mengatakan dirinya kini mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih baik, meski sebelumnya dirinya tidak dapat berbahasa Inggris sama sekali.

“Pertama kan saya, (bahasa) Inggris itu masih nol sekali, dan selama ikut Access, saya dapat berbahasa Inggris dengan baik dan dapat berbicara dengan pembicara asing, dan saya dapat mengetahui banyak hal,” jelasnya Siti Zubaidah.

Recommended

XS
SM
MD
LG