Menhan AS Chuck Hagel, Sabtu (6/12), mengatakan Luke Somers dan seorang sandera bukan warga Amerika dibunuh para penculik mereka, kelompok militan al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) dalam usaha penyelamatan oleh pasukan komando Amerika, Jumat malam (5/12). Sandera lain itu diidentifikasi sebagai pekerja bantuan Afrika Selatan Pierre Korkie.
Kepala Pentagon itu mengatakan, usaha penyelamatan dilangsungkan karena ada alasan kuat untuk meyakini bahwa nyawa Sommers dalam bahaya. Hagel mengatakan, beberapa teroris juga tewas dalam usaha penyelamatan itu.
Laporan-laporan saling bertentangan sebelumnya muncul mengenai nasib Sommers, namun Hagel, dalam kunjungan yang tak diumumkan ke Afghanistan, mengukuhkan kematian Sommers.
Kementerian Pertahanan Yaman, Sabtu (6/12), mengatakan di situsnya, Luke Somers telah dibebaskan dari para penculiknya, namun The New York Times dan Associated Press melaporkan, Somers tewas dalam usaha penyelamatan yang gagal.
Sebelumnya Sabtu (6/12), para pejabat Yaman mengatakan, serangan pesawat tak berawak yang diduga dilakukan Amerika menarget sebuah kawasan di propinsi Shabwa selatan, menewaskan sembilan militan al-Qaida.
Tidak jelas apakah serangan itu merupakan bagian dari usaha pencarian Somers yang diculik tahun lalu di Sana'a oleh AQAP, cabang al-Qaida di Semenanjung Arab.
