Sandra Day O’Connor, yang pada tahun 1981 menjadi perempuan pertama yang diangkat menjadi hakim di Mahkamah Agung AS, meninggal dunia di rumahnya di Arizona, pada hari Jumat (1/12), pada usia 93 tahun.
Dalam rilis Mahkamah Agung AS, disebutkan bahwa O'Connor meninggal dunia karena “komplikasi terkait demensia stadium lanjut, kemungkinan Alzheimer, dan penyakit pernapasan.”
Pada tahun 2018, O'Connor merilis surat yang mengatakan bahwa dia telah didiagnosis menderita “demensia tahap awal”, dan mencurigai itu adalah penyakit Alzheimer. Dia mengumumkan hal itu saat menarik diri dari kehidupan publik.
Dalam sebuah pernyataan, Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts menyebut O'Connor sebagai “seorang pembela supremasi hukum yang sangat independen.”
Dia menambahkan, “Sandra Day O’Connor merintis jejak bersejarah sebagai hakim perempuan pertama di negara kita. Dia menghadapi tantangan itu dengan tekad yang tak kenal gentar, kemampuan yang tak terbantahkan, dan keterusterangan yang menarik. Kami di Mahkamah Agung berduka atas kehilangan rekan kami yang tercinta.”
O'Connor lahir di El Paso, Texas, 26 Maret 1930. Ia menikah dengan John Jay O'Connor III pada tahun 1952. Ia menerima gelar sarjana dan hukum dari Universitas Stanford.
Dia menjabat sebagai Wakil Jaksa Wilayah San Mateo County, California, dari tahun 1952 hingga 1953. Dari tahun 1958 hingga 1960, dia berpraktik hukum di Maryvale, Arizona, sebelum menjabat sebagai Asisten Jaksa Agung Arizona dari tahun 1965 hingga 1969.
Dia diangkat menjadi anggota Senat negara bagian Arizona pada tahun 1969 dan kemudian terpilih kembali untuk dua masa jabatan dua tahun, di mana dia terpilih sebagai Pemimpin Mayoritas.
Pada tahun 1975, dia terpilih sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Maricopa County dan menjabat hingga tahun 1979, saat ditunjuk untuk bertugas di Pengadilan Banding Arizona. Dia bertugas di sana sampai dia dicalonkan sebagai Hakim Agung AS.
Meskipun ditunjuk oleh mendiang Presiden Ronald Reagan yang konservatif, O'Connor dikenal sebagai seorang berhaluan tengah (sentris) selama 24 tahun masa jabatannya, memberikan suara yang menentukan pada sejumlah isu kontroversial utama, termasuk suara yang mendukung aborsi, dan tindakan afirmatif.
Namun, dia memihak kelompok konservatif di pengadilan pada tahun 2000, memberikan suara penentu dalam keputusan 5-4 dalam kasus Bush v. Gore yang pada akhirnya memutuskan memilih presiden George Bush dari Partai Republik dibandingkan capres partai Demokrat, Al Gore.
Setelah pensiun pada tahun 2006, Bush menominasikan Samuel Alito untuk menggantikannya, orang yang pada akhirnya menulis keputusan untuk membatalkan Roe v. Wade, keputusan yang menjadikan aborsi sebagai hak hukum secara nasional.
O'Connor meninggalkan tiga putra, enam cucu dan seorang saudara laki-laki, Alan Day Sr. Suaminya, John O'Connor, lebih dahulu meninggal pada tahun 2009. [es/pp]
Beberapa informasi untuk cerita ini disediakan oleh The Associated Press dan Reuters.