Satu lagi anggota keluarga penguasa Sri Lanka mengundurkan diri dari jabatan publik, Kamis (9/6), dan menyangkal bertanggung jawab atas krisis ekonomi yang telah menyebabkan kesulitan parah di negara pulau itu.
Basil Rajapaksa pernah dijuluki sebagai “Mr. Sepuluh Persen” dalam wawancara dengan BBC, mengacu pada komisi yang diduga diambil dari kontrak pemerintah. Dia menegaskan bahwa dia tidak melakukan kesalahan selama menjabat.
Pria berusia 71 tahun itu sampai April menjabat sebagai menteri keuangan di bawah Presiden Gotabaya Rajapaksa, kakak laki-lakinya, yang telah menyaksikan protes berbulan-bulan yang menuntut pengunduran dirinya karena salah urus ekonomi.
“Saya masuk parlemen untuk mengelola ekonomi, tetapi karena saya bukan lagi menteri keuangan, tidak ada gunanya tetap menjadi anggota parlemen,” kata Basil kepada para wartawan di Kolombo.
Selama masa jabatan Basil Rajapaksa, Sri Lanka mulai mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan barang-barang penting lainnya yang berlanjut hingga sekarang.
Krisis tersebut dipicu oleh berkurangnya cadangan devisa – yang dipersalahkan pada pemangkasan pajak yang dilakukan oleh presiden pada tahun 2019 – sehingga para importir tidak dapat membayar barang.
Antrean bensin di SPBU telah memanjang selama berjam-jam dan kadang-kadang bahkan berhari-hari, sementara banyak bisnis tutup karena kehabisan bahan bakar solar untuk pembangkit listrik karena adanya pemadaman listrik berkepanjangan.
Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya senilai $51 miliar tidak lama setelah Basil meninggalkan kementerian keuangan. Negara itu kini sedang melakukan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk minta dana talangan.
Basil, yang juga warga negara Amerika Serikat, dinominasikan ke parlemen untuk kedua kalinya pada tahun 2021 setelah saudaranya Gotabaya membatalkan ketentuan konstitusi yang melarang warga negara ganda menjadi anggota parlemen.
Pada hari Kamis dia mengatakan termotivasi untuk kembali ke parlemen untuk membersihkan namanya. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang pekan lalu telah menghentikan penyelidikan korupsi yang sudah berjalan lama terhadapnya. [lt/uh]