Sebagian besar terpidana mati itu adalah militan Sunni, dan sebagian lainnya memiliki kaitan dengan al-Qaida, menurut sejumlah media. Semuanya kecuali dua orang adalah warga Saudi. Seorang warga Chad dan seorang lainnya warga Mesir.
Ulama Sheikh Nimr al-Nimr adalah tokoh kunci dalam protes Syiah yang pecah dalam pergolakan Arab tahun 2011. Ia juga mengecam perlakuan pemerintah terhadap minoritas Syiah, banyak dari mereka mengeluh tentang nasionalisasi.
Saudara Al-Nimr mengatakan lewat Twitter bahwa eksekusi ulama itu tidak akan menghentikan perjuangan akan persamaan. Ia menulis, “Anda salah, ragu dan keliru kalau mengira bahwa eksekusi akan menghentikan tuntutan akan hak. Dengan damai, kami tetap menuntut reformasi dan perubahan di negara kita.”
Eksekusi Nimr itu mengundang kecaman dari banyak pihak di dunia Syiah dan memicu ketegangan dengan negara saingan di kawasan itu, Iran.
Namun juru bicara pemerintah Saudi, Mansour Ben Turki, berkeras bahwa eksekusi itu pantas. Dia mengatakan 43 terpidana mati diantaranya bersalah melakukan kejahatan, dan mereka dieksekusi di hadapan para saksi, termasuk seorang dokter. [vm]
Arab Saudi telah melakukan eksekusi massal terbesar dalam lebih dari tiga dasawarsa, dengan mengeksekusi 47 terpidana kasus terorisme, termasuk seorang ulama Syiah terkemuka.
Paling Populer
1