Arab Saudi akan menjadi tuan rumah turnamen catur dunia untuk pertama kalinya, walaupun ada fatwa agama oleh para ulama fundamentalis yang menolak olah raga catur.
Dua tahun lalu, ulama tertinggi Arab Saudi, Mufti Agung Sheikh Abdulaziz Al Sheikh, mengatakan catur dilarang dalam Islam karena membuang-buang waktu dan dapat digunakan untuk berjudi, yang juga tidak diizinkan dalam Islam. Ulama tertinggi Iran juga telah mengecam catur.
Turnamen catur itu juga dilanda oleh politik kawasan. Israel mengatakan Arab Saudi mengabaikan permohonan para pemain Israel untuk memperoleh visa untuk turut dalam turnamen yang akan mulai hari Selasa itu. Israel dan Arab Saudi tidak mempunyai hubungan diplomatik.
Sementara itu, para pemain dari Qatar dan Iran, yang mempunyai hubungan yang buruk dengan Arab Saudi, telah diberi visa untuk turut dalam turnamen itu. [gp]