Pasokan minyak mencukupi dan cadangan bertambah meskipun terjadi penurunan produksi besar-besaran dari Venezuela dan Iran, ujar gembong OPEC, Arab Saudi, dan produsen utama Uni Emirat Arab (UEA), hari Minggu (19/5), sementara negara-negara pengekspor minyak (OPEC) bertemu di Jeddah.
Negara-negara produsen minyak bertemu untuk membahas cara menstabilkan pasar yang bergejolak di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Iran di Teluk, yang mengancam akan mengganggu pasokan global.
Tetapi, "Kami melihat, persediaan minyak meningkat dan pasokan banyak," ujar Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih kepada wartawan pada awal pertemuan itu.
Menteri Energi UEA Suheil al-Mazrouei mengatakan tidak perlu melonggarkan kesepakatan kelompok OPEC+ untuk mengurangi produksi sampai 1,2 juta barel per hari guna menopang harga.
Pertemuan itu dilakukan beberapa hari setelah serangan sabotase terhadap tanker-tanker di perairan Teluk yang sangat sensitif dan serangan bom terhadap pipa minyak Arab Saudi - yang diklaim pemberontak Yaman yang bersekutu dengan Iran. Tetapi Falih hari Minggu menegaskan, instalasi minyak kerajaan itu dilindungi dengan baik.
Pertemuan itu juga terjadi sementara dampak penuh sanksi Amerika yang diterapkan kembali terhadap Iran, mulai berlaku, mengurangi ekspor minyak mentah republik Islam itu. Tetapi Iran - yang tidak mengirim wakil ke pertemuan itu - diperkirakan akan tetap mendominasi pertemuan satu hari kelompok OPEC + itu.
Pertemuan akan ditutup dengan membuat rekomendasi bagi KTT produsen utama minyak pada akhir Juni, yang akan dihadiri Iran.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan "terlalu dini" membicarakan perpanjangan perjanjian itu, menurut kantor berita Rusia, Interfax.
Penurunan besar-besaran ekspor minyak Iran dan Venezuela terjadi bersamaan dengan penurunan produksi 1,2 juta barel per hari yang diberlakukan kelompok OPEC + itu sejak Januari.
Awal bulan ini, Badan Energi Internasional mengatakan, pasokan minyak global turun pada April akibat dampak sanksi Amerika terhadap Iran dan pengurangan produksi OPEC+.(ka)