Pemerintah Arab Saudi hari Selasa (19/12) mengumumkan pengeluaran terbesar 261 miliar dolar pada tahun fiskal mendatang, sementara pemerintah memperkirakan kenaikan pendapatan dari penerapan pajak penjualan, berencana terus memangkas subsidi dan menaikkan harga minyak.
Perekonomian terbesar dunia Arab dan salah satu produsen minyak terbesar dunia itu terimbas penurunan harga minyak lebih dari tiga tahun lalu, tetapi langkah-langkah penghematan telah membantu mengurangi imbas tersebut.
Pendapatan diperkirakan mencapai 209 miliar dolar, dengan 63 persen perolehan dari minyak dan 37 persen sisanya dari non-minyak. Pendapatan untuk tahun terakhir ini mencapai 186 miliar dolar.
Pemerintah mengatakan defisit anggaran tahun ini adalah 61 miliar dolar - penurunan stabil dari 79 miliar dolar pada tahun 2016. Pemerintah memproyeksikan defisit anggaran tahun mendatang berkurang lagi, menjadi 52 miliar dolar.
Dalam pidato yang disiarkan langsung televisi pemerintah, Raja Salman mengatakan, pemerintah berencana mencapai anggaran berimbang menjelang tahun 2023, memperkirakan defisit lima tahun lagi. [ka/jm]
