Selain membahas sejumlah agenda untuk meningkatkan kerjasama dalam pendidikan, investasi dan perdagangan, Kedua kepala negara juga menyaksikan penandatanganan kerjasama dalam bidang pendidikan dan pembelian 11 pesawat terbang Airbus oleh maskapai Garuda Indonesia.
Dentuman meriam dan lagu kebangsaan kedua negara mengawali upacara penyambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kunjungan Perdana Menteri Inggris, David Cameron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu sore (11/4).
Presiden Yudhoyono mengatakan, “Hubungan di antara Inggris dan Indonesia berjalan dengan baik dan terus berkembang. Saya berharap dengan kunjungan Yang Mulia ini, kita bisa lebih meningkatkan lagi di masa depan.”
Pertemuan bilateral diantara kedua pemimpin negara membahas 5 agenda, yaitu perdagangan, investasi, pendidikan, demokrasi dan dialog antarkeyakinan, serta kerjasama menghadapi perubahan iklim.
Inggris merupakan investor nomor 5 terbesar di Indonesia dengan nilai perdagangan yang terus tumbuh. Nilai perdagangan kedua negara telah mengalami peningkatan sebesar 10 persen selama satu tahun terakhir. Pada 2010 perdagangan kedua negara mencapai 2,6 miliar dolar AS sementara pada tahun 2011 tumbuh menjadi 2,8 miliar dolar AS.
“Kami bertekad untuk mencari peluang-peluang baru untuk meningkatkan perdagangan ini perdagangan yang makin tinggi tetapi juga berimbang,” tambah Presiden Yudhoyono.
Sementara itu, dalam jumpa pers yang diadakan setelah pertemuan bilateral dilakukan, Perdana Menteri Cameron melihat Indonesia sebagai mitra strategis karena memiliki peran penting baik di kawasan Asia Tenggara maupun global.
"Sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukkan keberhasilan tidak hanya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga sekaligus memperkuat demokrasi," kata David Cameron.
Perdana Menteri Cameron juga menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan berinvestasi di Inggris, meningkatkan perdagangan kedua negara dan membantu pengembangan usaha mikro dan kecil menengah di Indonesia
PM Cameron menambahkan, “Inggris adalah negara yang terbuka untuk melakukan perdagangan. Kami ingin meningkatkan lagi perdagangan dengan Indonesia dengan melakukan investasi dua arah yang akan menciptakan lapangan pekerjaan dan masa depan.”
Dalam kunjungannya yang pertama kali ke Indonesia ini, Perdana Menteri Cameron dan Presiden Yudhoyono juga menyaksikan penandatanganan dua perjanjian kerjasama dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Dalam bidang perdagangan ditandai dengan adanya kontrak pembelian 11 pesawat Airbus bertipe A330-300 oleh maskapai penerbangan pemerintah, Garuda Indonesia.
Dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan usai penandatanganan kontrak kerjasama ini, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa pembelian pesawat buatan Eropa ini merupakan bagian dari program pengembangan armada dan juga modernisasi yang berlangsung di maskapai penerbangan pemerintah itu dan sejalan dengan peningkatan potensi pasar internasional.
Emirsyah Satar menjelaskan, “Ini adalah sudah pesanan kita yang ketiga. Total pesanan kita semuanya 21 dan yang sudah duluan dipesan akan datang bulan November tahun 2012 ini.”
Dentuman meriam dan lagu kebangsaan kedua negara mengawali upacara penyambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kunjungan Perdana Menteri Inggris, David Cameron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu sore (11/4).
Presiden Yudhoyono mengatakan, “Hubungan di antara Inggris dan Indonesia berjalan dengan baik dan terus berkembang. Saya berharap dengan kunjungan Yang Mulia ini, kita bisa lebih meningkatkan lagi di masa depan.”
Pertemuan bilateral diantara kedua pemimpin negara membahas 5 agenda, yaitu perdagangan, investasi, pendidikan, demokrasi dan dialog antarkeyakinan, serta kerjasama menghadapi perubahan iklim.
Inggris merupakan investor nomor 5 terbesar di Indonesia dengan nilai perdagangan yang terus tumbuh. Nilai perdagangan kedua negara telah mengalami peningkatan sebesar 10 persen selama satu tahun terakhir. Pada 2010 perdagangan kedua negara mencapai 2,6 miliar dolar AS sementara pada tahun 2011 tumbuh menjadi 2,8 miliar dolar AS.
“Kami bertekad untuk mencari peluang-peluang baru untuk meningkatkan perdagangan ini perdagangan yang makin tinggi tetapi juga berimbang,” tambah Presiden Yudhoyono.
Sementara itu, dalam jumpa pers yang diadakan setelah pertemuan bilateral dilakukan, Perdana Menteri Cameron melihat Indonesia sebagai mitra strategis karena memiliki peran penting baik di kawasan Asia Tenggara maupun global.
"Sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukkan keberhasilan tidak hanya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga sekaligus memperkuat demokrasi," kata David Cameron.
Perdana Menteri Cameron juga menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan berinvestasi di Inggris, meningkatkan perdagangan kedua negara dan membantu pengembangan usaha mikro dan kecil menengah di Indonesia
PM Cameron menambahkan, “Inggris adalah negara yang terbuka untuk melakukan perdagangan. Kami ingin meningkatkan lagi perdagangan dengan Indonesia dengan melakukan investasi dua arah yang akan menciptakan lapangan pekerjaan dan masa depan.”
Dalam kunjungannya yang pertama kali ke Indonesia ini, Perdana Menteri Cameron dan Presiden Yudhoyono juga menyaksikan penandatanganan dua perjanjian kerjasama dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Dalam bidang perdagangan ditandai dengan adanya kontrak pembelian 11 pesawat Airbus bertipe A330-300 oleh maskapai penerbangan pemerintah, Garuda Indonesia.
Dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan usai penandatanganan kontrak kerjasama ini, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa pembelian pesawat buatan Eropa ini merupakan bagian dari program pengembangan armada dan juga modernisasi yang berlangsung di maskapai penerbangan pemerintah itu dan sejalan dengan peningkatan potensi pasar internasional.
Emirsyah Satar menjelaskan, “Ini adalah sudah pesanan kita yang ketiga. Total pesanan kita semuanya 21 dan yang sudah duluan dipesan akan datang bulan November tahun 2012 ini.”