Sebuah laporan menyatakan sebuah drone kecil atau pesawat tanpa awak hampir menabrak pesawat A320 yang terbang di atas menara pencakar langit Shard di pusat kota London Juli lalu, salah satu dari insiden yang nyaris menimpa pesawat penumpang di Inggris.
Pesawat penumpang itu sedang mendekati bandara Heathrow tanggal 18 Juli lalu dan terbang pada ketinggian sekitar 1.525 meter ketika pilot melihat sebuah drone berukuran 50 sentimeter di jendela kanan pilot.
Laporan Dewan Bandara Inggris itu menyatakan “nasib baik berperan besar” dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan menyebut insiden itu sebagai “tabrakan yang nyaris terjadi”. Ditambahkan, “awak pesawat memperkirakan drone itu mungkin terbang di atas sayap kanannya.
Kajian yang diterbitkan pekan lalu itu menyorot sejumlah insiden keselamatan di Inggris yang mencakup drone pada musim panas lalu, termasuk sebuah insiden yang menyangkut pesawat A319 di bandara Liverpool tanggal 12 Juli lalu.
“Pilot mengetahui adanya sebuah drone berukuran besar dan berwarna hitam-kuning pada posisi kanan atas”, tulis laporan itu.
“Ketika pesawat A319 naik melewati posisi drone itu, drone itu meluncur dibawah melewati bagian kanan pesawat, sekitar lima meter dari ujung sayap,” tambah laporan tersebut.
Insiden-insiden ini menggarisbawahi kekhawatiran banyak pakar penerbangan terhadap meningkatnya kepopuleran drone.
Berdasarkan aturan hukum di Inggris, seorang operator pesawat tanpa awak harus bisa melihat pesawatnya setiap saat, sehingga illegal ketika operator menerbangkannya di atas menara pencakar langit Shard di London sehingga tidak bisa terlihat, itu adalah suatu hal yang illegal.. Operator-operator drone juga harus menjauhkan piranti itu dari pesawat terbang, helikopter, bandara dan lapangan udara. [em/ii]
