KOPENHAGEN —
Selama bertahun-tahun, dongeng muram tentang lilin sebatang kara yang ingin dinyalakan ada di dasar kotak di gedung Arsip Nasional Denmark. Penelitian baru-baru ini mengejutkan dunia sastra dunia karena dongeng tersebut diyakini merupakan salah satu dari dongeng pertama yang pernah ditulis oleh Hans Christian Andersen.
Tokoh terkenal Denmark itu menulis hampir 160 dongeng selama hidupnya, termasuk kisah klasik “Itik Buruk Rupa” dan “The Little Mermaid." Cerita mengenai lilin tersebut mungkin ditulisnya pada saat remaja, ujar para ahli.
Sejarawan Denmark Esben Brage mengatakan pada Kamis (13/12) bahwa ia menemukan manuskrip enam halaman tersebut pada 4 Oktober saat sedang menelisik kotak-kotak arsip yang sebelumnya dimiliki oleh keluarga-keluarga kaya yang tinggal di kota asal Andersen, Odense, di pusat kota Denmark.
Dokumen yang ditulis tangan tersebut berjudul "Tallow Candle" (Lilin Lemak Binatang) dan didedikasikan pada seorang janda pendeta bernama Bunkeflod yang tinggal di seberang rumah Andersen, selama itu terbenam tak tersentuh di dasar salah satu kotak.
Cerita pendek tersebut berkisah mengenai sebauh lilin yang mencari bantuan dari kotak kapas untuk dapat menyalakan dirinya sendiri. Ejnar Stig Askgaard, seorang kurator senior di Museum Hans Christian Andersen di Odense mengatakan karya itu sepertinya merupakan salah satu tulisan paling awal, dihasilkan pada usia 18, atau tujuh tahun sebelum debut resminya pada 1830.
Askgaard mengatakan Andersen rutin mengunjungi janda Bunkeflod, membacakan cerita untuknya dan meminjam buku darinya, bahkan setelah ia pindah ke Kopenhagen untuk kuliah.
“Bahasa dan tema manuskrip tersebut sangat berciri khas dia, meski belum sematang karya sesudahnya,” ujarnya.
Karya berbahasa Denmark "Doedningen", pada 1830 selama ini dipercaya merupakan dongeng pertama Andersen. Tulisan tersebut kemudian diterjemahkan menjadi “The Traveling Companion (Teman Perjalanan)”, sebuah dongeng suram tentang kematian.
Andersen lahir pada 1805 di Odense, 170 kilometer arah barat Kopenhagen, dari ibu seorang pembersih rumah dan ayah pembuat sepatu. Meski terkenal karena dongengnya, ia juga menulis puluhan novel, puisi dan jurnal perjalanan. Karyanya telah diterjemahkan secara luas. Ia meninggal dunia pada 1875. (AP/Jan M. Olsen)
Tokoh terkenal Denmark itu menulis hampir 160 dongeng selama hidupnya, termasuk kisah klasik “Itik Buruk Rupa” dan “The Little Mermaid." Cerita mengenai lilin tersebut mungkin ditulisnya pada saat remaja, ujar para ahli.
Sejarawan Denmark Esben Brage mengatakan pada Kamis (13/12) bahwa ia menemukan manuskrip enam halaman tersebut pada 4 Oktober saat sedang menelisik kotak-kotak arsip yang sebelumnya dimiliki oleh keluarga-keluarga kaya yang tinggal di kota asal Andersen, Odense, di pusat kota Denmark.
Dokumen yang ditulis tangan tersebut berjudul "Tallow Candle" (Lilin Lemak Binatang) dan didedikasikan pada seorang janda pendeta bernama Bunkeflod yang tinggal di seberang rumah Andersen, selama itu terbenam tak tersentuh di dasar salah satu kotak.
Cerita pendek tersebut berkisah mengenai sebauh lilin yang mencari bantuan dari kotak kapas untuk dapat menyalakan dirinya sendiri. Ejnar Stig Askgaard, seorang kurator senior di Museum Hans Christian Andersen di Odense mengatakan karya itu sepertinya merupakan salah satu tulisan paling awal, dihasilkan pada usia 18, atau tujuh tahun sebelum debut resminya pada 1830.
Askgaard mengatakan Andersen rutin mengunjungi janda Bunkeflod, membacakan cerita untuknya dan meminjam buku darinya, bahkan setelah ia pindah ke Kopenhagen untuk kuliah.
“Bahasa dan tema manuskrip tersebut sangat berciri khas dia, meski belum sematang karya sesudahnya,” ujarnya.
Karya berbahasa Denmark "Doedningen", pada 1830 selama ini dipercaya merupakan dongeng pertama Andersen. Tulisan tersebut kemudian diterjemahkan menjadi “The Traveling Companion (Teman Perjalanan)”, sebuah dongeng suram tentang kematian.
Andersen lahir pada 1805 di Odense, 170 kilometer arah barat Kopenhagen, dari ibu seorang pembersih rumah dan ayah pembuat sepatu. Meski terkenal karena dongengnya, ia juga menulis puluhan novel, puisi dan jurnal perjalanan. Karyanya telah diterjemahkan secara luas. Ia meninggal dunia pada 1875. (AP/Jan M. Olsen)