Tautan-tautan Akses

Sejumlah Lawan Maduro Berupaya Hidupkan Kembali Protes terhadap Hasil Pemilihan Venezuela 


Figur oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, memimpin aksi protes di Caracas melawan pemerintah satu bulan sejak pilpres digelar di negara tersebut, pada 28 Agustus 2024. (Foto: AP/Ariana Cubillos)
Figur oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, memimpin aksi protes di Caracas melawan pemerintah satu bulan sejak pilpres digelar di negara tersebut, pada 28 Agustus 2024. (Foto: AP/Ariana Cubillos)

Sejumlah lawan politik dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro turun ke jalan pada Rabu (28/8) dalam usaha menghidupkan kembali protes terhadap Maduro menyusul sengketa dalam pemilihan presiden yang digelar pada bulan lalu.

Aksi demonstrasi yang digelar di ibu kota Caracas berlangsung tepat satu bulan setelah pemungutan suara yang dihelat pada 28 Juli lalu. Hasil pemungutan yang dinilai curang tersebut menyatakan Maduro sebagai pemenang walaupun terdapat bukti kuat bahwa kandidat pihak oposisi Edmundo Gonzalez memenangkan pemilihan itu dengan selisih suara dua banding satu.

Pada minggu-minggu berikutnya setelah pemilihan digelar, serangkaian aksi demonstrasi terjadi, namun tuntutan tuntutan yang terus didengungkan oleh pihak oposisi sejauh ini tidak efektif. Pihak oposisi menuntut pejabat pemilihan menerbitkan jumlah suara dari setiap tempat pemungutan suara, yang menurut mereka akan membeberkan usaha Maduro untuk mencuri pemilihan tersebut.

"Data pemilihan mengalahkan kalimat," adalah jargon yang diusung oleh pihak oposisi dalam protes terbaru, merujuk pada ribuan lembar penghitungan suara yang telah mereka kumpulkan dan unggah secara online. Lembar-lembar penghitungan suara tersebut membantah kalimat tertulis dari Mahkamah Agung, yang pro terhadap pemerintah, saat meresmikan kemenangan Maduro.

Jumlah massa dalam protes pada hari Rabu itu lebih kecil dari aksi-aksi sebelumnya,

Gonzalez sendiri belum muncul di hadapan publik dalam beberapa minggu terakhir dan ia tengah menghadapi investigasi kriminal yang dilakukan sistem peradilan Venezuela.

Jaksa Agung Tarek Willliam Saab, sekutu dekat Maduro dan mantan anggota parlemen yang pro-pemerintah, telah memanggil Gonzalez untuk bersaksi dalam investigasi terkait publikasi lembar penghitungan.

Gonzalez tidak menanggapi pemanggilan itu karena ia merasa sang Jaksa Agung "telah berulang kali bertindak sebagai algojo politik."

Di tengah krisis yang berlangsung, Maduro telah bertopang pada pasukan keamanan untuk terus menjaga kekuasaannya. Pada Selasa (27/8), ia menunjuk figur garis keras dari partai politik penguasa, Diosdado Cabello, sebagai menteri dalam negeri, yang mengawasi tindak-tanduk polisi. Cabello berjanji bahwa ia akan menindak pihak oposisi.

Penunjukkan Cabello tersebut meningkatkan kekhawatiran akan penindasan yang kini telah berujung pada penahanan terhadap 2.000 orang, termasuk di antaranya jurnalis, politisi dan mahasiswa. [jm/lt/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG