Meskipun tersedia lewat layanan ‘on demand’ di televisi, para penonton masih memadati gedung-gedung bioskop untuk menonton film kontroversial The Interview hari Kamis (25/12).
Menurut distributor Sony Pictures film itu telah menjual tiket sebesar lebih dari 1 juta dolar dari 331 lokasi. Banyak bioskop melaporkan tiketnya ludes terjual.
Padahal seminggu lalu, sepertinya tidak ada seorangpun yang dapat menyaksikan film komedi satir itu karena ancaman peretas. Tetapi, studio tersebut pekan ini memutuskan untuk memperbolehkan bioskop-bioskop memutar film itu dan memungkinkan film itu disewa dan dibeli secara digital. Hari Rabu, Sony mendistribusikan The Interview secara digital termasuk lewat YouTube, Google Play, dan Microsoft Xbox.
Rory Bruer, presiden distribusi Sony Pictures mengatakan dalam pernyataan bahwa studio itu sangat berterima kasih kepada warga di AS yang menghadiri perilisan yang tidak biasa itu.
The Interview adalah kisah fiktif mengenai dua wartawan yang direkrut badan intelijen AS untuk membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Korea Utara mengecam film itu. Sony membatalkan rencana perilisannya pekan lalu menyusul peretasan besar-besaran terhadap jaringan komputernya. Selain itu sekelompok peretas juga mengancam akan melakukan kekerasan terhadap bioskop-bioskop.