Sekjen NATO membela misi sekutu di Libya, hari Senin. Ia berbicara di Rusia yang mengritik serangan militer NATO yang disebut telah melampaui mandat PBB.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen berbicara di kota Sochi, Rusia, di mana ia berdiskusi mengenai Libya dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Rusia tidak memberikan suara pada resolusi Dewan Keamanan PBB pada bulan Maret yang memberi NATO mandat untuk melindungi warga sipil di Libya dengan cara-cara militer. Sementara NATO telah meningkatkan serangan udara guna mendukung pasukan pemberontak, Rusia menyatakan NATO telah melampaui sasaran PBB.
Pembicaraan di Rusia berlangsung sementara putra pemimpin Libya Moammar Gaddafi memperingatkan bahwa keluarganya tidak akan berhenti berjuang atau meninggalkan Libya.
Saif al-Islam Gaddafi kepada saluran televisi Perancis TF1 mengatakan, "Kami tidak akan pernah menyerah."
Sementara itu, pimpinan pemberontak Libya telah mengeluarkan pernyataan yang saling bertentangan mengenai apakah akan mengizinkan Gaddafi tetap berada di negara itu di bawah pemerintah yang baru.
Pemimpin pemberontak Mustafa Abdel Jalil membantah pernyataan terdahulu dari oposisi bahwa kepergian Gaddafi dari negara itu merupakan prasyarat mutlak untuk mengakhiri konflik selama berbulan-bulan.