Para pemimpin Afrika telah menyetujui peta jalan untuk membantu mengakhiri pertempuran di Libya, tetapi gagasan itu tidak menyebut apakah ada peran masa depan bagi pemimpin Libya Moammar Gaddafi.
Para pemimpin Afrika yang menghadiri pertemuan puncak di Republik Guinea Khatulistiwa mengatakan, gagasan tersebut mengharuskan gencatan senjata antara pemerintah Libya dan pasukan pemberontak, dan transisi ke pemilu demokratis. Namun, gagasan itu tidak mengharuskan Gaddafi meletakkan jabatan, tuntutan utama pemberontak Libya yang diwakili Dewan Transisi Nasional.
Para pemimpin Afrika itu juga menawarkan untuk menjamu pembicaraan antara pemerintah Libya dan pemberontak. Belum ada tanggapan dari kedua pihak mengenai tawaran itu.
Pembicaraan mengenai krisis di Libya mendominasi pertemuan puncak dua hari Uni Afrika di Guinea Equatorial, yang berakhir hari Jumat.
Para wakil dari pemberontak dan pemerintahan Gaddafi menghadiri pertemuan puncak itu.
Para pemimpin Uni Afrika ragu-ragu mengharuskan peletakan jabatan Gaddafi dan mengecam Mahkamah Kejahatan Internasional karena mengeluarkan surat penangkapan terhadap pemimpin Libya itu dan putranya. Mereka juga mengecam serangan udara NATO terhadap pasukan pemerintah Libya.