Program senjata nuklir Korea Utara adalah ancaman paling serius yang dihadapi dunia saat ini, demikian menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa, dan dia memperingatkan bahwa "retorika konfrontatif dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan."
Di markas besar PBB Antonio Guterres mengatakan "solusinya harus bersifat politis. Konsekuensi potensial dari tindakan militer terlalu mengerikan."
Negosiasi akan tergantung pada kehendak para pihak yang bersangkutan, "tambah pemimpin PBB itu. "seruan saya bukan untuk solusi tertentu."
Korea Utara pada hari Selasa, dua hari setelah uji atomnya yang terbaru, menyatakan dirinya sebagai "negara bersenjata nuklir sepenuhnya yang memiliki ICBM serta bom Atom dan Hidrogen."
Presiden Amerika Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia "mengizinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli sejumlah peralatan militer yang sangat canggih dari Amerika Serikat."
Presiden Trump mengirim cuitan itu sehari setelah dia berbicara dengan Moon Jae-in dari Korea Selatan tentang ledakan nuklir keenam Korea Utara, yang menurut Pyongyang merupakan pemicuan bom hidrogen, di lokasi uji coba Punggye-ri.
Dalam pembicfaraan telepon itu, Presiden Trump dan rekan setaranya di Seoul sepakat untuk mencabut larangan pembatasan kapasitas rudal terhadap Korea Selatan. [sp]