Sekjen PBB Ban Ki-Moon mendesak peninjauan terhadap trend pemakaian energi saat ini dan investasi yang lebih besar dalam teknologi yang berwawasan lingkungan.
Berbicara dalam Konferensi tahunan ke empat World Future Energy di Abu Dhabi, Sekjen PBB Ban Ki-Moon mengatakan energi terbarukan bisa membantu mengatasi sejumlah masalah yang paling mendesak di planet ini.
Ban mengatakan, "Kita memerlukan revolusi energi bersih secara global, revolusi yang membuat energi tersedia serta terjangkau bagi semua. Ini penting untuk memperkecil resiko iklim, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesehatan global, untuk pemberdayaan wanita dan memenuhi tujuan pembangunan milenium, guna pertumbuhan ekonomi global, perdamaian dan keamanan serta kesehatan planet ini."
Ban memperingatkan penggunaan energi global akan meningkat hingga 40 persen dalam dua dekade mendatang, dan pertumbuhan tertinggi diperkirakan akan terjadi di negara-negara berkembang. Ia juga menyebut sumber daya yang lebih efisien akan sangat membantu orang-orang yang tinggal di negara-negara yang lebih miskin.
Menurutnya, "Berinvestasi pada perekonomian yang lebih berwawasan lingkungan bukan hanya kemewahan untuk negara-negara maju. Investasi itu juga merupakan kesempatan untuk penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang dan kemakmuran bagi semua."
Berbicara dalam konferensi di Abu Dhabi itu, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menggambarkan negaranya sebagai “contoh krisis energi dunia”. Pakistan dilanda sejumlah bencana alam baru-baru ini dan Zardari percaya bahwa bencana-bencana itu setidaknya terkait dengan pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fossil.
Zardari berkata, "Bahkan orang yang paling sinispun tidak lagi menyangkal konsekuensi yang tidak bisa dihindari akibat pengotoran lingkungan. Pertanyaannya bagi kita sekarang, masalah terbesar bagi generasi kita, adalah apakah kita mempunyai keberanian, tekad dan visi untuk melakukan apa saja yang diperlukan untuk membalikkan proses mematikan yang mencekik masa depan anak-anak kita."
Konferensi World Future Energy, yang mempertemukan para pemimpin dunia dan pakar energi terbarukan untuk mencari penyelesaian bagi sejumlah tantangan energi global akan berakhir pada hari Kamis.