Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Desak Penghentian Kekerasan di Timur Tengah


Sekjen PBB, Antonio Guterres
Sekjen PBB, Antonio Guterres

Sekjen PBB, Antonio Guterres pada Rabu (2/10) mengutuk serangan rudal Iran ke Israel. Dia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa “siklus mematikan dari aksi saling balas kekerasan ini harus dihentikan”.

“Kita kehabisan waktu,” kata Guterres kepada DK PBB.

Lima belas anggota DK PBB bertemu setelah Israel menewaskan pemimpin Hizbullah di Lebanon dan memulai serangan darat terhadap kelompok militan yang didukung Iran. Sementara Iran menyerang Israel dalam sebuah serangan yang meningkatkan kekhawatiran akan perang yang meluas di Timur Tengah.

“Saya kembali mengutuk dengan keras, serangan rudal besar-besaran kemarin oleh Iran ke Israel,” tambah Guterres.

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa dia melarang masuknya Guterres ke negara itu, karena dia tidak “secara tegas” mengutuk serangan rudal Iran ke Israel.

Dalam sebuah surat kepada DK PBB pada Selasa, Iran membenarkan serangan mereka ke Israel sebagai pembelaan diri, sesuai dengan pasal 51 Piagam PBB, dengan menyebut “tindakan serangan” oleh Israel melanggar kedaulatan Iran.

“Iran, dalam kepatuhan penuh terhadap prinsip-prinsip di bawah hukum kemanusiaan internasional, hanya menarget pihak militer rejim tersebut dan intalasi keamanan dengan serangan rudal pertahanannya,” kata Iran dalam pernyataan tertulis kepada DK PBB.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon pada Rabu menolak klaim Iran terkait pertahanan diri itu.

“Itu adalah serangan penuh perhitungan terhadap masyarakat sipil,” kata dia kepada para jurnalis.

“Israel tidak akan berdiam diri dalam menghadapi serangan semacam itu. Israel akan merespons. Respons kami akan menentukan, dan ya, itu akan menyakitkan, tetapi tidak seperti Iran, kami akan bertindak sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional,” tambahnya. [ns/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG