Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia sedang mengikuti dengan seksama pembebasan tahanan politik oleh pemerintah Birma dalam rangka amnesti yang diberikan oleh Presiden Thein Sein.
Dalam pernyataan hari Kamis, Ban mengatakan ia menyambut baik pembebasan sejumlah tokoh terkemuka. Namun, ia menyatakan harapan bahwa pemerintah segera membebaskan semua tahanan politik sesuai dengan janjinya untuk menjunjung hak azasi dan kekuasaan hukum.
Pernyataan Ban itu dikeluarkan setelah laporan hari Rabu bahwa pihak berwenang Birma telah membebaskan kira-kira 200 tahanan politik di antara lebih dari 6000 tahanan yang dibebaskan berdasarkan apa yang disebut pemerintah Birma alasan kemanusiaan.
Pimpinan PBB itu juga menghargai dialog yang sedang berjalan antara pemerintah Birma dan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, dan perundingan antara pihak berwenang dan suku-suku minoritas.
Ia meminta kepada semua pihak di negara Asia Tenggara itu agar mempercepat usaha untuk memperkuat persatuan nasional, menempatkan negara pada jalan menuju reformasi dan menanggulangi tantangan besar yang dihadapi negara itu.
Amerika Serikat juga menyambut baik pembebasan tahanan politik oleh Birma, tetapi meminta kepada penguasanya agar membebaskan orang-orang yang masih berada dalam tahanan. Organisasi-organisasi ham internasional menaksir bahwa lebih dari 2 ribu pembangkang masih berada dalam tahanan.