PBB mengatakan, Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon sangat kecewa dan marah atas demonstrasi besar di Maroko yang menentang pernyataannya terkait wilayah Sahara Barat yang disengketakan, dan heran atas reaksi keras pemerintah.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekjen PBB memberitahu Menteri Luar Negeri Maroko, Salaheddine Mezouar, Senin malam (13/3) bahwa “serangan seperti itu tidak sopan terhadapnya dan kepada PBB.''
Maroko mencaplok Sahara Barat, bekas jajahan Spanyol, tahun 1975 dan bertempur melawan gerakan kemerdekaan lokal, yang disebut Fron Polisario. PBB menengahi gencatan senjata tahun 1991, sambil menunggu referendum atas nasib wilayah itu yang tidak pernah terjadi terutama karena sengketa atas daftar pemilih.
Protes timbul karena Sekjen PBB menggunakan istilah “pendudukan'' dalam menggambarkan status wilayah Sahara Barat. [ka/al]
