Ban Ki-Moon tiba di ibukota Burundi, Bujumbura hari Senin (22/2) menjelang pertemuan dengan beberapa politisi dan kelompok masyarakat madani.
Kunjungannya berlangsung satu bulan setelah kedatangan delegasi Dewan Keamanan PBB untuk mendorong berlangsungnya perundingan antara Presiden Pierre Nkurunziza dan saingan-saingan politiknya.
Menjelang lawatan Ban itu, empat orang tewas dalam dua serangan granat terpisah di ibukota itu dalam 24 jam terakhir.
Burundi telah terperosok dalam krisis politik dan kekerasan sejak April 2015 lalu ketika Nkurunziza ikut bertarung dalam pemilu dan memenangkan apa yang dipandang sebagai masa jabatan ketiga yang tidak konstitusional.
Para pengamat khawatir aksi kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan 230.000 lainnya mengungsi itu bisa menjadi perang saudara atau lebih buruk, di negara yang memiliki dua etnis berbeda yaitu Hutu dan Tutsi. [em/ii]