Seiring mendekatnya hari Natal, tampak seolah-olah Santa Klaus hadir di mana-mana. Tetapi dibutuhkan lebih dari sekedar jas merah dan janggut putih panjang untuk menjadi seorang Santa. Sekolah Santa Klaus tertua di dunia tahun merayakan hari jadinya yang ke 80.
Mungkin sekarang masih bulan November, tetapi lebih dari 250 Santa di Sekolah Santa CW Howard sudah mulai menghiasi aula untuk perayaan Natal. Charlie W. Howard, yang selama 17 tahun tampil sebagai Santa Klaus di Parade Thanksgiving Macy’s, memulai sekolah itu pada tahun 1937.
Dekan sekolah itu Tom Valent mengatakan, “Ketika itu ada kebutuhan yang sangat besar akan sosok Santa yang baik. Waktu itu, Santa tidak menggambarkan citra yang kami inginkan. Santa Klaus merupakan perwujudan semua hal yang baik dan sejumlah orang tidak menggambarkan citra seperti itu.”
Santa Klaus yang ada saat ini tidak lagi memiliki isu-isu itu. Mereka mengikuti latihan selama tiga hari untuk belajat berbagai hal, seperti bahasa isyarat Santa, fakta-fakta tentang rusa dan bagaimana mengenakan pakaian dan riasan yang tepat, dan lain-lain. Mereka juga mempelajari daftar mainan terbaru, wawancara dengan radio dan televisi, dan mendapat petunjuk-petunjuk singkat tentang bagaimana mengelola pajak usaha mereka.
Robert Davis yang sudah memerankan sebagai sosok Santa Klaus selama 30 tahun, telah beberapa kali mengikuti sekolah itu.
“Tidak peduli seberapa tinggi kepakaran seseorang menjalankan pekerjaannya, kepakaran itu masih dapat ditingkatkan. Peserta tidak hanya mempelajari keterampilan di sekolah ini. Berinteraksi dengan 250 orang yang menggeluti bidang pekerjaan yang sama akan memberi pelajaran baru setiap tahun,” tutur Davis.
Markas besar Santa adalah Santa House yang terletak di pusat kota Midland, Michigan.
Pada tahun 1986 Tom Valent merancang bangunan bergaya rumah roti jahe ini, lengkap dengan jam weker ayam berkokok dan penari animasi tradisional. Ia juga membuat sendiri ratusan ukiran di dalamnya, mulai dari animasi elf yang sedang mengecat mainan dan bermain piano, hingga ban berjalan di pabrik permen dan kursi Santa berukuran raksasa.
Tidak ada yang tahu pasti berapa banyak Santa yang telah lulus dari sekolah itu, tetapi perkiraan kasarnya mencapai sekitar 15 ribu orang, ada siswa dari Amerika Utara, Eropa, Afrika dan Australia. Tahun ini sekolah itu tidak saja memiliki Santa dari seluruh 50 negara bagian, tetapi juga 20 siswa dari Kanada, tiga dari Denmark, satu dari Selandia Baru dan satu dari Norwegia.
Siswa dari Norwegia itu adalah Fred Ostaer atau yang juga dikenal sebagai Santa Oslo. Tahun ini merupakan tahun kedelapan ia belajar di sekolah ini.
“Saya sudah menjadi Santa selama 65 tahun. Saya menjadi Santa Klaus sejak umur 12 tahun,” ujar Fred.
Santa tidak pernah mengklaim bahwa ia adalah satu-satunya Santa sungguhan, tetapi bahwa ia mewakili “semangat Natal”. Pada malam pembukaan sekolah, yang disebut Santa Walk, mereka memberitahu anak-anak yang berkunjung bahwa mereka adalah “sepupu Santa”. Robert Davis mengatakan mereka juga tidak pernah menjanjikan apapun, dan mengatakan “mereka akan mengupayakan yang terbaik.”
“Kemana pun saya pergi, saya berupaya bahwa kontak dan perbincangan dengan anak-anak adalah yang terbaik karena bisa jadi itu merupakan lima menit terbaik bagi seorang mereka dalam satu tahun,” tambah Davis.
Sebagaimana dulu sering dikatakan pendiri Sekolah Santa, Charles W. Howard, “Santa masuk rumah tidak melalui cerobong asap, tetapi melalui hati.” [em/ds]