Tautan-tautan Akses

Selandia Baru akan Akhiri Karantina dan Buka Kembali Perbatasan


Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menghadiri konferensi pers di gedung Parlemen di Wellington, Selandia Baru, pada 4 Oktober 2021. (Foto: Pool via AP/Mark Mitchell)
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menghadiri konferensi pers di gedung Parlemen di Wellington, Selandia Baru, pada 4 Oktober 2021. (Foto: Pool via AP/Mark Mitchell)

Pemerintah Selandia Baru, pada Kamis (3/2), mengumumkan bahwa pihaknya akan mengakhiri kebijakan karantina dan membuka kembali perbatasan negaranya, suatu perubahan yang disambut baik oleh ribuan warga Selandia Baru yang berada di luar negara itu dan telah menunggu lama untuk dapat kembali ke tanah air.

Sejak awal pandemi, Selandia Baru telah memberlakukan beberapa kontrol perbatasan paling ketat di dunia. Sebagian besar wisatawan yang datang ke negara itu harus menghabiskan karantina selama 10 hari di kamar hotel yang dioperasikan oleh pihak militer, sebuah persyaratan yang telah menyebabkan kemacetan di perbatasan.

Langkah-langkah itu awalnya dianggap menyelamatkan ribuan nyawa dan memungkinkan Selandia Baru menghilangkan atau mengendalikan sebagian wabah virus corona. Namun lama kelamaan kontrol perbatasan dinilai tidak sesuai dengan kondisi dunia di mana virus menjadi endemik dan juga perebakan varian Omicron yang terjadi.

Perubahan kebijakan ini berarti membuat warga Selandia Baru yang telah divaksinasi dan kembali dari Australia, mulai akhir bulan ini tidak perlu lagi dikarantina. Sementara warga Selandia Baru yang sudah divaksinasi dan kembali dari berbagai belahan dunia lain tidak perlu lagi dikarantina, meskipun masih harus tetap mengisolasi diri di rumah.

Namun demikian wisatawan harus menunggu hingga Oktober sebelum dapat memasuki Selandia Baru tanpa perlu menjalani karantina.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan ia tahu banyak orang menganggap kontrol perbatasan itu menyakitkan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa kebijakan ini menyelamatkan nyawa.

“Tidak diragukan lagi bahwa bagi Selandia Baru, kebijakan ini telah menjadi salah satu bagian tersulit dari pandemi ini,” ujar Ardern, “tetapi alasan mengapa keputusan tersulit itu diambil adalah karena besarnya jumlah korban meninggal akibat pandemi ini.”

Ardern menambahkan pembatasan sosial telah memungkinkan Selandia Baru membangun pertahanan terhadap virus, dengan mencapai vaksinasi dalam jumlah besar sabil menjaga agar ekonomi tetap berjalan kuat. [em/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG