Selandia Baru meninggalkan strategi pemberantasan COVID-19-nya. PM Jacinda Ardern hari Senin mengatakan, “Ini adalah perubahan dalam pendekatan yang kami akan selalu lakukan dari waktu ke waktu. Wabah (virus corona varian) Delta telah mempercepat transisi ini. Vaksin akan mendukungnya.”
Masuknya varian Delta yang sangat mudah menular itu menyulitkan Selandia Baru untuk mengulangi keberhasilannya tahun lalu dalam mengurangi jumlah kasus COVID-19 menjadi nol. Pihak berwenang melaporkan 29 kasus baru pada hari Senin (4/10).
Mayoritas kasus COVID-19 Selandia Baru ditemukan di Auckland yang telah menjalani lockdown selama 50 hari. “Jelas bahwa periode panjang pembatasan ketat tidak membuat kasusnya menjadi nol. Tetapi pemberantasan ketika itu penting karena kita belum memiliki vaksinasi,” kata Ardern dalam konferensi pers. “Sekarang kita memilikinya. Jadi, kita dapat mulai mengubah cara.”
Johns Hopkins Coronavirus Resource Center telah mencatat 4.383 infeksi COVID-19 di Selandia Baru dan 27 kematian pada Senin pagi.
Di seluruh dunia tercatat 235 juta kasus COVID-19 dan hampir 5 juta kematian akibat penyakit itu, kata Johns Hopkins, Senin (4/10).
Israel, Minggu (3/10) menyatakan hanya orang-orang yang telah mendapat dua dosis vaksin COVID-19 dan suntikan penguat (booster) atau mereka yang baru pulih dari COVID-19 yang akan dianggap telah mendapat vaksinasi lengkap pada paspor vaksin digital mereka. Para pejabat berharap langkah baru ini akan mendorong warga Israel untuk mendapatkan vaksin booster. Tanpa dosis ketiga tercatat di paspor vaksin, mereka tidak akan diizinkan memasuki acara di dalam ruang.
Rusia melaporkan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari akibat virus corona sejak pandemi dimulai: yakni 890 kematian pada hari Minggu, kata satgas virus corona nasionalnya. Itu merupakan hari kelima berturut-turut Rusia melaporkan rekor harian baru dalam hal kematian akibat virus corona.
Satgas itu juga mengatakan jumlah infeksi baru virus corona yang dilaporkan hari Minggu merupakan yang tertinggi kedua dalam tahun ini, yakni mendekati 25.800.
Sejak pandemi dimulai, Rusia telah melaporkan hampir 205 ribu kematian akibat COVID-19, yang terbanyak di Eropa, kata Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. Negara itu memiliki populasi sekitar 146 juta dan telah mencatat hampir 7,5 juta infeksi, kata Johns Hopkins. Inggris, dengan populasi sekitar 67 juta, memimpin di Eropa dengan catatan 7,9 juta kasus sejak pandemi dimulai. [uh/ab]