Namun, warga AS juga merasa pesimistis bahwa Kongres akan melakukan apapun segera untuk mewujudkan perubahan, demikian menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Associated Press-Gfk.
Hampir dua-per-tiga responden mendukung undang-undang yang lebih ketat, sementara sebagian besar mendukung larangan nasional penjualan senjata penyerang semi-otomatis, seperti AR-15, dan penjualan kotak peluru kapasistas tinggi yang memuat 10 atau lebih peluru.
Hasil poll tersebut juga terpengaruh oleh partai responden. Delapan puluh persen Demokrat yang ditanyai mengatakan mereka mendukung undang-undang senjata api yang lebih ketat sementara 41 persen anggota partai Republik mendukungnya.
Persentase warga Amerika yang menghendaki undang-undang yang lebih ketat berada pada tingkat tertinggi sejak jajak pendapat mengenai kepemilikan senjata api dimulai tahun 2013, kira-kira 10 bulan setelah penembakan di sekolah dasar Sandy Hook di Newton, Conneticut, yang menewaskan 20 anak-anak dan 6 orang guru.
Mayoritas responden mengatakan mereka menghendaki pendekatan nasional terhadap undang-undang senjata api bukan berbagai macam peraturan negara-bagian dan daerah setempat.
Namun, kurang dari separuh dari orang yang ditanyai mengatakan mereka berpendapat Kongres tidak akan memberlakukan undang-undang senjata api yang lebih ketat dalam tahun depan. [gp]