Fraksi Demokrat di DPR AS yang menuntut pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump siap membeberkan kasus mereka hari Rabu (10/2), sementara mereka berupaya meyakinkan para Senator yang bertindak sebagai juri untuk menyatakan Trump bersalah menghasut pemberontakan di Gedung Kongres AS atau Capitol, bulan lalu.
Para manajer pemakzulan DPR dan tim pembela Trump masing-masing akan memiliki waktu 16 jam dalam dua hari untuk mengemukakan kasus mereka, di mana setelahnya para senator akan diberi waktu total empat jam untuk menanyai mereka.
Senat memutuskan dengan suara 56 mendukung berbanding 44 menolak untuk menggelar sidang tersebut.
Hasil tersebut menyusul adu argumen sengit antara kedua pihak selama empat jam. Para legislator Demokrat berpendapat Trump harus diminta pertanggungjawabannya atas tindakan-tindakannya dan tim pembela mantan presiden itu berpendapat sidang pemakzulan setelah berakhirnya masa jabatan tidak konstitusional.
Anggota DPR Jamie Raskin, ketua tim manajer pemakzulan fraksi Demokrat, Selasa mengatakan, tidak menggelar persidangan akan menciptakan suatu pengecualian baru yang “berbahaya” bagi seorang presiden untuk bertindak dengan impunitas dalam pekan-pekan terakhir masa jabatannya.
“Ini undangan bagi presiden untuk melakukan yang terbaik pada apapun yang mungkin ia ingin lakukan menjelang masa jabatannya berakhir,” kata Raskin.
Demokrat memperlihatkan kepada Senat video dramatis kekacauan yang terjadi di Capitol pada 6 Januari lalu, sewaktu gerombolan massa pro-Trump menyerbu pihak berwenang dan membuat para legislator bergegas menyelamatkan diri.
Serangan itu, yang berakhir dengan lima orang tewas, terjadi tidak lama setelah para anggota Kongres mulai bersidang untuk mengukuhkan kemenangan Joe Biden atas Trump dalam pemilu November lalu.
Selama dua bulan Trump telah melontarkan tuduhan tanpa dasar mengenai kecurangan pemilu, dan pada rapat umum hari itu di luar Gedung Putih ia terus mengemukakan demikian, mengatakan kepada para pendukungnya, “Jika kalian tidak melawan keras kalian tidak akan memiliki negara lagi.” Ia mendorong mereka berkali-kali untuk berpawai ke Capitol.
Raskin ingat bahwa kepala stafnya, anak perempuan dan menantunya dipaksa melindungi diri di kantor ketua fraksi mayoritas di DPR AS Steny Hoyer. Ia mengatakan mereka bersembunyi di bawah meja sewaktu perusuh menggedor-gedor pintu, “menulis apa yang mereka pikir akan menjadi SMS terakhir mereka dan berbisik mengucapkan selamat tinggal dalam percakapan telepon mereka. Mereka pikir mereka akan mati.”
Raskin mengatakan setiap hari seorang presiden menjabat, “ia dilarang melakukan kejahatan berat dan pelanggaran ringan” – standar bagi penetapan vonis atas tuduhan pemakzulan – dan tidak dapat menghindari tanggung jawab atas kekacauan maut di Capitol karena ia sekarang tidak lagi menjabat.
Pengacara Trump, Bruce Castor Jr., menolak premis bahwa tidak menyelenggarakan persidangan itu akan menciptakan celah untuk menghindari tanggung jawab, dengan mengatakan, “Gagasan mengenai eksepsi Januari adalah omong kosong.” Ia mengatakan bahwa jika Trump melakukan suatu pelanggaran, “tangkap dia,” karena ia sekarang adalah rakyat biasa dan tidak kebal dari tuntutan hukum.
Castor mengutip Konstitusi yang menyatakan bahwa vonis atas tuduhan pemakzulan “tidak boleh melampaui lebih jauh daripada pencopotan dari jabatan,” ini suatu kemustahilan karena masa jabatan Trump telah berakhir. “Objek Konstitusi telah dicapai,” ujar Castor. “Ia telah disingkirkan oleh para pemilih.”
Pengacara lain Trump, David Schoen, menuduh Demokrat mengupayakan kasus pemakzulan terhadap kliennya “untuk menyingkirkan Donald Trump dari panggung politik Amerika.” Ia mengatakan “sikap partisan murni, mentah dan sesat” merupakan inti dari kasus Demokrat.
Bulan lalu, Senator Republik Rand Paul, pendukung setia Trump, berupaya menghalangi persidangan dengan alasan konstitusional yang sama. Tetapi lima anggota Republik bergabung bersama dengan 50 anggota Demokrat, dalam pemungutan suara yang berakhir dengan 55 mendukung berbanding 45 menolak untuk melanjutkan persidangan.
Dalam pemungutan suara baru hari Selasa, seorang anggota Republik lainnya, Senator Bill Cassidy dari Louisiana, juga mendukung persidangan itu. [uh/ab]