Para pengacara pengadilan pemakzulan Presiden Brazil Dilma Rousseff menyelesaikan argumen mereka Rabu pagi (31/8), dan diperkirakan akan melangsungkan jeda singkat sebelum Senat melangsungkan pemungutan suara mengenai apakah akan memberhentikan Rousseff dari jabatannya.
Rousseff dituduh secara ilegal menggunakan dana dari bank-bank pemerintah untuk menutup-nutupi defisit dalam anggaran federal dalam usaha untuk mendongkrak popularitasnya menjelang pemilu presiden 2014.
Rousseff, presiden perempuan pertama negara itu, membantah melakukan kesalahan dalam masalah itu dan menuduh saingan-saingan politiknya menggunakan pengadilan sebagai cara untuk menggulingkannya dan merongrong demokrasi Brazil.
Di hadapan para senator, Senin lalu, Rousseff mengatakan, ia tahu ia akan diadili namun ia tahu pasti bahwa tidak melakukan kejahatan.
Para pengacara pro-pemakzulan mengatakan korupsi yang dituduh dilakukan Rousseff secara langsung mengakibatkan masalah-masalah ekonomi yang telah dan sedang dialami Brazil dalam beberapa tahun terakhir.
Dari 81 senator, 54 harus mendukung pemakzulannya untuk memastikan pemecatan Rousseff. Media setempat melaporkan, sedikitnya 52 senator telah mengatakan akan mendukung, 18 senator menentang dan 11 lainnya masih belum memutuskan. Jika diberhentikan, wakil Presiden Michel Temer akan menggantikannya. [ab/as]