JERUDONG, BRUNEI —
Menteri-menteri pertahanan dari negara-negara Asia Tenggara dan delapan negara lainnya diperkirakan akan membahas sengketa-sengketa wilayah di laut dan kemungkinan serangan militer Barat terhadap Suriah saat mereka bertemu di Brunei, Kamis (29/8).
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah memutuskan untuk meneruskan jadwal ke Brunei meski ada peningkatan konfrontasi dengan Suriah, di tengah indikasi-indikasi bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sedang bersiap menyerang rezim di Damaskus.
Konferensi tersebut mempertemuka menteri-menteri pertahanan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan delapan negara lainnya – Jepang, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Rusia, India, Australia dan Selandia Baru, menunjukkan semakin pentingnya wilayah tersebut secara ekonomi.
Dikenal sebagai Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM+), sesi dua hari, yang dimulai Rabu, telah fokus pada klaim-klaim atas Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Beberapa menteri ASEAN pada Rabu mengusulkan langkah-langkah praktis untuk menghindari konflik atas persaingan klaim, termasuk saluran hotline antara negara-negara ASEAN dan China, latihan untuk menghindari benturan di laut dan persetujuan untuk “tidak menggunakan kekerasan di awal,” ujar para pejabat AS.
Pemerintah-pemerintah Asia Tenggara juga akan mendesak pemberlakuan pedoman perilaku untuk mencegah bentrokan kekerasan di Laut China Selatan, yang didukung oleh Amerika Serikat.
Namun China tidak terlihat begitu antusias dengan proposal tersebut, meski tahun ini mereka berjanji mengambil bagian dalam pembicaraan-pembicaraan di masa depan dengan ASEAN mengenai hal itu.
Pada Rabu, Hagel tidak mengkritik pemerintah China dan mengatakan pada menteri-menteri ASEAN bahwa Washington “tidak berharap negara mana pun untuk memilih antara Amerika Serikat dan China atau negara lain,” ujar pejabat kementerian pertahanan AS.
Hagel bertemu Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan di sela-sela pembicaraan di Brunei Rabu, setelah menerima kunjungannya di Washington awal bulan ini.
Menggarisbawahi strategi Washington yang mengarah ke Asia Pasifik setelah satu dekade perang, Hagel mengundang para anggota ASEAN untuk mengadakan pertemuan tahun depan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya, dan para menteri menerimanya. (AFP)
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah memutuskan untuk meneruskan jadwal ke Brunei meski ada peningkatan konfrontasi dengan Suriah, di tengah indikasi-indikasi bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sedang bersiap menyerang rezim di Damaskus.
Konferensi tersebut mempertemuka menteri-menteri pertahanan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan delapan negara lainnya – Jepang, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Rusia, India, Australia dan Selandia Baru, menunjukkan semakin pentingnya wilayah tersebut secara ekonomi.
Dikenal sebagai Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM+), sesi dua hari, yang dimulai Rabu, telah fokus pada klaim-klaim atas Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Beberapa menteri ASEAN pada Rabu mengusulkan langkah-langkah praktis untuk menghindari konflik atas persaingan klaim, termasuk saluran hotline antara negara-negara ASEAN dan China, latihan untuk menghindari benturan di laut dan persetujuan untuk “tidak menggunakan kekerasan di awal,” ujar para pejabat AS.
Pemerintah-pemerintah Asia Tenggara juga akan mendesak pemberlakuan pedoman perilaku untuk mencegah bentrokan kekerasan di Laut China Selatan, yang didukung oleh Amerika Serikat.
Namun China tidak terlihat begitu antusias dengan proposal tersebut, meski tahun ini mereka berjanji mengambil bagian dalam pembicaraan-pembicaraan di masa depan dengan ASEAN mengenai hal itu.
Pada Rabu, Hagel tidak mengkritik pemerintah China dan mengatakan pada menteri-menteri ASEAN bahwa Washington “tidak berharap negara mana pun untuk memilih antara Amerika Serikat dan China atau negara lain,” ujar pejabat kementerian pertahanan AS.
Hagel bertemu Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan di sela-sela pembicaraan di Brunei Rabu, setelah menerima kunjungannya di Washington awal bulan ini.
Menggarisbawahi strategi Washington yang mengarah ke Asia Pasifik setelah satu dekade perang, Hagel mengundang para anggota ASEAN untuk mengadakan pertemuan tahun depan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya, dan para menteri menerimanya. (AFP)