Seoul telah memerintahkan kedutaannya di luar negeri agar lebih waspada akan kemungkinan usaha Korea Utara untuk menculik atau menyerang warga Korea Selatan di luar negeri, kata para pejabat hari Senin.
Instruksi itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas ancaman Korea Utara untuk membalas pembelotan 13 orang warga Korea Utara bulan lalu, yang kata Pyongyang diculik oleh mata-mata Korea Selatan ketika bekerja di sebuah restoran milik Korea Utara di China.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Jeong Joon Hee menyatakan lagi hari Senin ke-13 warga Korea Utara itu memutuskan sendiri untuk pindah ke Selatan. Ia mengatakan Korea Selatan mengamati dengan seksama kemungkinan tindakan Korea Utara seperti usaha menculik atau menyerang warga Korea Selatan di luar negeri.
Kementerian Luar Negeri mengatakan mereka telah menginstruksikan sarana diplomatiknya di luar negeri agar lebih berhati-hati akan keselamatan pegawainya dan warga Korea Selatan yang tinggal di luar negeri. Kementerian tersebut tidak menjelaskan lebih jauh.
Pembelotan adalah masalah yang dipertentangkan kedua Korea yang bersaingan itu. Lebih dari 29 ribu warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1950-53, menurut catatan Korea Selatan. Warga Korea Selatan yang membelot ke Utara yang miskin dan otoriter itu jarang terjadi.
Pembelotan baru-baru ini seorang pria manajer dan 12 perempuan pekerja restoran adalah kelompok terbesar warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memegang kekuasaan tahun 2011. [gp]