Pengadilan Belanda hari Selasa (19/7) menjatuhkan hukuman lima tahun penjara terhadap dua laki-laki, memvonis mereka bersalah atas percobaan pembunuhan dan pembakaran karena melemparkan bom molotov ke rumah seorang wartawan tahun lalu.
Pengadilan mengatakan kedua laki-laki, yang sejalan dengan pedoman privasi hanya diidentifikasi oleh media Belanda sebagai Tjeerd P. dan Jaimy W., melancarkan serangan pada larut malam karena keberatan dengan apa yang mereka nilai sebagai liputan bernada negatif tentang demonstrasi menentang kebijakan penutupan sebagian wilayah dan penghentian kegiatan atau lockdown untuk meredam perebakan Covid-19 oleh pemerintah Belanda ketika itu.
Pengadilan di utara kota Groningen itu menambahkan kedua penyerang melemparkan satu botor bir berisi minyak tanah melalui jendela pintu depan rumah wartawan itu pada 19 Agustus 2021, yang kemudian menimbulkan kebakaran kecil.
Tidak ada yang cedera dalam serangan itu, tetapi wartawan Willem Groeneveld mengatakan dampak serangan itu membuat ia “selalu waspada dan merasa sebagian kebebasan jurnalistiknya telah dirampas.”
Groeneveld menambahkan “kebebasan pers adalah pilar penting suatu negara konstitusional yang demokratis. Wartawan memiliki peran penting dalam membentuk dialog sosial dan seharusnya dapat mengekspresikan diri secara bebas tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan mereka.” [em/jm]
Forum