Pihak berwenang hari Senin (20/10) mengatakan korban kekerasan terbaru di negara itu adalah anggota gerakan Houthi yang telah merebut ibukota bulan lalu dan kemudian maju lebih jauh.
Sebagian besar pemberontak tewas dalam serangan bom mobil di Rada yang menarget rumah seorang pejabat setempat dari partai presiden terguling Ali Abdullah Saleh. Majunya Huthi diyakini berkat bantuan pendukung Saleh di kalangan suku-suku dan militer.
Al-Qaida dan pejuang Houthi terlibat pertempuran sengit di Rada selama beberapa jam, dan kota diguncang sejumlah ledakan besar.
Pemerintah pusat Yaman yang lemah yang dipimpin Presiden Abdrabuh Mansur Hadi tidak mampu menghentikan kekerasan meski perjanjian damai yang ditengahi PBB menyerukan Houthi agar keluar dari ibukota.
