Juara Piala Dunia tiga kali Jerman akan menghadapi Spanyol di Durban, Afrika Selatan, untuk memperebutkan hak menghadapi Belanda di final.
Tim Jerman berusaha menembus final kedelapan kalinya, sementara bagi Spanyol kemenangan akan menghantarkannya ke pertandingan puncak memperebutkan gelar juara turnamen ini untuk pertama kalinya. Jerman terakhir kali berlaga di final Piala Dunia pada 2002.
Banyak pengamat memperkirakan, pertandingan semifinal antara Jerman melawan Spanyol di Stadion Durban, Rabu ini, akan menjadi pertarungan dua gaya sepak bola berbeda yang telah mencuri paling banyak perhatian di Afrika Selatan.
Jerman dikenal memiliki serangan balik cepat yang sangat berbahaya, sementara Spanyol memiliki penguasaan bola yang tinggi.
Kehancuran Argentina di perempat final dan Inggris di 16 besar adalah bukti betapa berbahayanya serangan balik cepat dari para pemain muda Jerman.
Jerman tercatat paling produktif di Afrika Selatan dengan membukukan 13 gol dari lima pertandingan, dengan delapan gol di antaranya disarangkan di gawang dua raksasa, Inggris dan Argentina.
Sementara itu, Spanyol adalah tim dengan rata-rata penguasaan bola paling tinggi di Afrika Selatan. Dalam setiap laga sejak penyisihan, Spanyol selalu menguasai sekitar 60 persen aliran bola meski hanya mencetak total enam gol.
Kedua negara telah bertemu 20 kali dengan delapan kemenangan direbut Jerman, enam diraih Spanyol, dan enam laga lainnya berakhir seri.
Spanyol belum pernah mengalahkan Jerman di tiga pertemuan mereka di Piala Dunia. Di Piala Dunia 1966, Jerman Barat mengalahkan Spanyol 2-1. Ketika menjadi tuan rumah pada 1982, Spanyol kembali dikalahkan Jerman dengan skor 2-1. Di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, kedua tim bermain seri 1-1.
Kemenangan monumental Spanyol diraih pada partai final Piala Eropa tahun 2008, ketika Fernando Torres mencetak gol tunggal untuk mengalahkan Jerman dan membawa Spanyol ke tahta tertinggi Eropa.