Kementerian Pertahanan Niger pada Sabtu (26/3) mengatakan enam tentara Niger tewas dalam serangan di barat daya negara itu, di dekat perbatasan Burkina Faso.
Serangan, yang terjadi Kamis lalu (24/3), adalah serangan kedua dalam sepuluh hari, menandai maraknya kembali aksi kekerasan di kawasan itu setelah beberapa minggu relatif tenang.
“Misi pengawal Angkatan Bersenjata Niger disergap oleh sekelompok teroris bersenjata di sekitar desa Kolmane,” demikian petikan pernyataan kementerian itu dalam informasi pertama tentang serangan hari Kamis itu.
Pernyataan itu menyatakan “enam tentara tewas, satu luka dan satu kendaraan hancur,” sementara “belum diketahui” berapa jumlah korban dari kelompok penyerang.
Kawasan Tillaberi, di mana serangan hari Kamis terjadi, adalah sebuah daerah yang sangat luas di dekat perbatasan Burkina Faso dan Mali, yang telah menjadi lokasi beberapa serangan berdarah oleh gerakan jihadis yang dikaitkan dengan Al Qaeda dan ISIS sejak tahun 2017.
Tersangka jihadis pekan lalu menyerang sebuah bis dan truk di barat daya Niger, menewaskan 21 orang.
Presiden Niger Mohamed Bazoum, dalam pendekatan baru, menggagas dialog dengan para pemimpin jihadis guna mempertahankan perdamaian. Namun, militer tetap melakukan pendekatan yang sama, di mana sekitar 12.000 personil tentara berjuang dalam operasi anti-jihad, yang sebagian diantaranya berada sekitar 1.400 kilometer dari perbatasan Mali dan Burkina Faso. [em/ft]