Tautan-tautan Akses

Serangan ISIS di Irak Tewaskan 2 Pejuang Pro-Iran 


Para kombatan aliansi Hasheed al-Shaabi Irak mengikuti konvoi pemakaman Hassan Hamadi al-Amiri, salah satu anggota Kataeb Hizbullah yang tewas, di Baghdad, Irak, 26 Desember 2023. (Foto: Ahmad Al-Rubaye/AFP)
Para kombatan aliansi Hasheed al-Shaabi Irak mengikuti konvoi pemakaman Hassan Hamadi al-Amiri, salah satu anggota Kataeb Hizbullah yang tewas, di Baghdad, Irak, 26 Desember 2023. (Foto: Ahmad Al-Rubaye/AFP)

Dua kombatan dari aliansi Hashed al-Shaabi Irak tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS, kata kelompok Hashed yang pro-Iran dan seorang sumber keamanan Irak pada Minggu (7/1).

Kedua pejuang tersebut “menyerah setelah terluka ketika mereka menghadapi serangan” kelompok jihad pada Sabtu (6/1) malam di Provinsi Salaheddin di utara Bagdad, kata Hashed dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Irak.

Seorang sumber keamanan, yang tidak mau disebutkan namanya kepada kantor berita AFP mengonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan bahwa ISIS menyerang "pos (militer) Hash pada Sabtu malam" di daerah Al-Zarka di utara provinsi tersebut.

Hashed al-Shaabi adalah koalisi mantan unit paramiliter pro-Iran yang telah diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata reguler.

Pasukan Irak sangat terlibat dalam perang melawan ISIS, yang juga ditentang oleh Teheran.

ISIS mengklaim serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram kelompok tersebut, yang mengatakan dua anggota Hash telah terbunuh dan tiga lainnya terluka.

Menurut unit media pemerintah untuk urusan keamanan, beberapa jam setelah serangan itu, militer Irak membombardir “tempat persembunyian” ISIS di Provinsi Diyala dekat Salaheddin, menewaskan lima pejuang kelompok tersebut.

Kelompok jihad ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan negara tetangganya, Suriah pada 2014, mendeklarasikan “kekhalifahan” yang mereka pimpin dengan brutal sebelum dikalahkan pada akhir 2017 oleh pasukan Irak yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS).

Namun sel-sel jihad masih melakukan serangan sporadis terhadap tentara dan polisi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.

Sebuah laporan PBB yang diterbitkan pada Juli mengatakan ISIS memiliki “antara 5.000 dan 7.000 anggota di seluruh Irak dan Republik Arab Suriah, yang sebagian besar adalah pejuang.” [my/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG