Serka Sahlan anggota satuan tugas (Satgas) aparat teritorial (Apter) Koramil Hitadipa, gugur dalam serangan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau biasa disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Kamis (17/9) pukul 14.20 WIT.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, membenarkan serangan yang menewaskan satu prajurit TNI itu. "Pada tanggal 17 September 2020 telah terjadi kontak tembak antara Satgas Apter Koramil Hitadipa dengan diduga dari KSB [kelompok separatis bersenjata.red] di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya," kata Reza melalui keterangan tertulisnya kepada VOA.
Bukan hanya anggota TNI, kelompok bersenjata itu juga telah menewaskan seorang tukang ojek bernama Badawi di kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, pada hari yang sama. Namun Reza enggan merinci lebih jauh kaitan dua aksi serangan itu.
"Saat ini masih dilaksanakan pendalaman dan investigasi terkait kejadian tersebut. Kita doakan semoga situasi di Kabupaten Intan Jaya tetap kondusif serta aman, dan mari kita tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
TPNPB-OPM Mengaku Bertanggung Jawab
Sementara itu, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan di Intan Jaya yang menewaskan satu anggota TNI tersebut.
"Rombongan Satgas Apter Koramil Hitadipa ditembaki oleh TPNPB-OPM Kodap VIII Wilayah Intan Jaya dari dua arah yang berlangsung sekitar tiga menit," kata Sebby kepada VOA melalui keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, TPNPB-OPM juga telah melakukan sejumlah serangan di Papua. Baru-baru ini kelompok bersenjata itu menembak dua warga sipil di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin lalu (14/9). [aa/em]