Pemerintah Ukraina membatalkan pembicaraan pekan ini untuk mengakhiri konflik di Ukraina Timur, dengan menuduh separatis yang didukung Rusia melancarkan serangan-serangan baru sehari setelah kedua pihak secara umum melangsungkan apa yang disebut sebagai “Hari Tenang.”
Leonid Kuchma, mantan presiden yang menjadi utusan pemerintah Ukraina untuk pembicaraan dengan pemberontak Rabu (10/12) mengatakan, ia menganggap pertemuan semacam itu tidak “dianjurkan” mengingat salah satu pihak “tidak dapat memastikan pelaksanaan gencatan senjata.”
Ia mengatakan pemberontak perlu menunjukkan bahwa mereka “benar-benar menginginkan perdamaian, bukan perang,” dan “mengendalikan sepenuhnya unit-unit bersenjata mereka.”
Pembicaraan mengenai resolusi lebih luas mengenai konflik itu sebelumnya diharapkan akan diselenggarakan Jumat di Belarus.
Militer Ukraina Rabu melaporkan bahwa anggota separatis melancarkan 12 serangan hanya 24 jam setelah kedua pihak mulai menghentikan permusuhan pada “Hari Tenang.” Disebutkan bahwa pemberontak menggunakan peluncur granat, misil antitank, mortir, senjata ringan dan sebuah tank.
“Hari Tenang” dirancang untuk mendorong kedua pihak menjalankan gencatan senjata lebih luas yang disepakati September lalu, yang dinodai oleh pertempuran sporadis, dan kemudian memulai penarikan senjata berat mereka dari garis depan untuk membentuk sebuah zona penyangga.