Serangan Rusia terhadap Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan enam warga sipil dan melukai 10 lainnya pada Sabtu (6/4) pagi, kata sejumlah pejabat regional.
Polisi nasional Ukraina melaporkan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat nirawak atau drone. Pihak kepolisian mengeluarkan foto-foto kebakaran yang terjadi di jalanan kota dan di sekitar bangunan-bangunan.
“Sampai pagi ini, ada 6 orang tewas dan 10 orang terluka akibat serangan malam di distrik Shevchenkivskyi,” kata Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov melalui aplikasi pesan Telegram.
“Serangan itu menghantam kawasan pemukiman – sedikitnya sembilan gedung bertingkat, tiga asrama, sejumlah gedung administrasi, sebuah toko, sebuah pompa bensin, sebuah pompa bensin dan mobil rusak,” katanya.
Serangan terjadi tepat setelah tengah malam, menurut sejumlah laporan berita.
Militer Ukraina mengatakan di Facebook bahwa pertahanan udaranya berhasil menghancurkan 28 dari 32 drone dan tiga dari enam rudal yang diluncurkan oleh Rusia.
Kharkiv, yang terletak di timur laut Ukraina, sering kali menjadi target serangan dari pihak Rusia, terutama beberapa minggu terakhir. Pada Rabu, serangan menggunakan drone di kota tersebut mengakibatkan empat orang tewas dan menghancurkan sejumlah apartemen.
Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, mengatakan kepada outlet berita Politico dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis, bahwa dia menilai Kharkiv berpotensi menjadi target serangan baru Rusia yang diperkirakan terjadi pada Mei atau Juni.
Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Synehubov melaporkan serangan terhadap bangunan tempat tinggal dan serangan rudal di sebuah desa di utara kota Kharkiv. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kedua insiden tersebut.
Peringatan serangan udara tetap berlaku di Kharkiv dan sebagian besar negara, termasuk ibu kota Kyiv, selama beberapa jam setelah terjadinya serangan. [ah/ft]
Forum