Seorang laki-laki bersenjata menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 10 lainnya di sebuah sinagoga di pinggiran Yerusalem, Jumat (27/1). Serangan itu meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya kekerasan, sehari setelah serangan Israel yang paling mematikan sejak bertahun-tahun di Tepi Barat.
Polisi mengatakan laki-laki bersenjata itu tiba sekitar pukul 8.15 malam dan melepaskan tembakan, mengenai sejumlah orang sebelum ia dibunuh oleh polisi. Tayangan TV menunjukkan beberapa korban tergeletak di jalan di luar sinagoga, dirawat oleh petugas darurat.
Serangan yang digambarkan polisi sebagai "insiden teroris" itu, menekankan kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan setelah bentrokan berbulan-bulan di Tepi Barat. Kekerasan itu mencapai puncaknya dengan serangan pada Kamis (26/1) yang menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di sinagoga tersebut, yang terjadi ketika para jemaah menghadiri kebaktian Sabat pada Hari Peringatan Holocaust Internasional, tetapi juru bicara gerakan Islam Hamas mengatakan bahwa insiden-insiden tersebut saling terkait.
"Operasi ini merupakan balasan terhadap kejahatan yang dilakukan pendudukan di kota Jenin dan tanggapan wajar terhadap tindakan penjahat pendudukan," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem. Sementara, sebuah kelompok militan yang lebih kecil, Jihad Islam, juga memuji serangan itu tanpa mengaku bertanggung jawab. [my/pp]
Forum