Sekelompok orang bersenjata menewaskan 14 warga sipil dalam dua serangan terpisah di Afghanistan, sementara Taliban menarget sejumlah pos pemeriksaan sebuah kelompok milisi propemerintah, menewaskan sembilan anggotanya, kata sejumlah pejabat pemerintah negara itu, Rabu (20/5).
Serangan-serangan itu terjadi sementara muncul seruan baru PBB untuk mengakhiri kekerasan dan utusan perdamaian khusus Washington, Zalmay Khalilzad, sedang melangsungkan putaran baru pembicaraan dengan Taliban yang ditujukan untuk menekan mereka agar mulai berunding dengan pemimpin politik baru Afghanistan di Kabul.
Di Provinsi Parwan, di sebelah utara ibu kota, Kabul, sekelompok pria bersenjata menyerbu sebuah masjid, Selasa malam (19/5), menewaskan 11 orang yang sedang beribadah di dalamnya dan melukai beberapa lainnya, kata Wahida Shahkar, juru bicara pemerintah provinsi tersebut.
Juga pada Selasa malam (19/5), di bagian timur Provinsi Khost, sekelompok orang bersenjata menyerang satu keluarga yang baru pulang dari masjid dekat rumah mereka, menewaskan tiga orang bersaudara, menurut Adil Haidari, juru bicara kepala polisi provinsi itu.
Dalam kedua serangan itu, para pelaku berhasil melarikan diri. Tak satupun pihak, termasuk Taliban, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Namun Taliban dan ISIS, yang semakin aktif di Afghanistan, pernah melakukan serangan serupa pada masa lalu.
Serangan ketiga berlangsung di Provinsi Takhar, menewaskan sembilan milisi dan melukai beberapa milisi lainnya, kata Khalil Aser, juru bicara kepala polisi provinsi tersebut. Aser mengatakan serangan itu dilancarkan kelompok Taliban dan menarget sejumlah pos pemeriksaan kelompok milisi setempat. [ab/uh]