Israel melancarkan serangan udara Minggu (11/10) pagi di Jalur Gaza, menewaskan seorang perempuan Palestina yang sedang hamil dan anak perempuannya.
Militer Israel mengatakan serangan itu dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan-serangan roket dari Gaza dan menarget dua fasilitas pabrik senjata Hamas. Dilaporkan hari Sabtu bahwa sebuah roket dihadang di atas Hof Ashkelon, tidak jauh di utara Gaza, oleh sistem pertahanan rudal Israel yang disebut Kubah Besi.
Para petugas medis di Gaza mengatakan perempuan itu dan anaknya tewas ketika bangunan tempat mereka berada ambruk akibat serangan tersebut. Beberapa orang lainnya terluka.
Juga hari Minggu, militer Israel mengatakan seorang perempuan Palestina meledakkan bom dalam mobil di pos pemeriksaan di Tepi Barat, melukai seorang polisi.
Dalam perkembangan lainnya seorang remaja Palestina ditembak mati pasukan Israel Minggu malam dalam bentrokan di pos pemeriksaan keamanan di bagian utara Ramallah, Tepi Barat.
Direktur Rumah Sakit Pemerintah Ramallah, Ahmed Bitawi mengatakan Ahmad Sharake yang berusia 13 tahun meninggal akibat tiga peluru yang bersarang di kepala, leher dan dadanya. Diperkirakan ada 20 warga Palestina lainnya yang luka-luka akibat peluru karet dalam bentrokan yang sama di dekat pemukiman Yahudi Beit El. Militer Israel belum memberi komentar apapun atas insiden itu.
Kekerasan hari Minggu itu menyusul serangan-serangan penikaman di kawasan Kota Tua Yerusalem Timur hari Sabtu (10/10).
Dalam serangan pertama, remaja usia 16 tahun menikam dua orang Israel sebelum ditembak mati oleh polisi.
Kemudian, remaja usia 19 tahun menikam dua polisi sebelum ia juga ditembak mati.
Gelombang serangan di Yerusalem Timur itu terjadi di sekitar tempat suci yang oleh umat Islam disebut sebagai Masjid al-Aqsa dan orang Yahudi menyebutnya Temple Mount atau Bukit Moria. [lt/em]