Sementara pasukan Irak maju sedikit demi sedikit dalam pertempuran untuk merebut kembali Tikrit dari kelompok Negara Islam (ISIS), koalisi yang dipimpin Amerika meneruskan serangan udaranya terhadap militan di Suriah dan Irak, Senin (9/3) dengan 13 serangan udara yang sebagian besar terpusat dekat Kobani dan Fallujah.
Juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan Senin bahwa Amerika Serikat dan mitra-mitranya telah melakukan hampir 2.800 serangan udara sejak permulaan serangan Agustus lalu.
Dengan menyertai pasukan Kurdi Peshmerga yang berusaha memukul mundur militan ISIS di Irak timur laut, wartawan siaran bahasa Kurdi VOA, Dishad Anwar, menyaksikan tanda serangan udara berat di daerah Kirkuk, yang kata pejabat pertahanan Amerika diserang dua kali oleh koalisi pada hari terakhir.
Tetapi, Amerika tidak bergabung dengan serangan yang sudah seminggu oleh pasukan Irak dan milisi Syiah sementara mereka maju ke Tikrit, satu basis antara Baghdad di selatan yang dikuasai pemerintah dan Mosul di utara yang dikuasai ISIS.
Pada front kedua pertempuran melawan kelompok ISIS, para pejabat mengatakan Senin bahwa seorang perempuan Jerman tewas di Suriah ketika dia bertempur bersama anggota milisi Kurdi.
Dalam insiden lain di Suriah, para aktivis mengatakan serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika mengenai satu penyulingan minyak Minggu, yang menewaskan 30 orang.