Serangan udara militer Suriah hari Sabtu itu menewaskan seorang bayi dan membahayakan perawatan medis bagi lebih dari 200 ribu warga sipil di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, demikian menurut sebuah organisasi hak azasi yang berbasis di Inggris.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan udara itu melumpuhkan empat klinik di ibukota provinsi Aleppo dan satu di Atareb, tidak jauh di sebelah barat kota itu.
Pemerintah Suriah dan pasukan sekutunya pekan lalu mengepung daerah-daerah Aleppo yang dikuasai pemberontak, yang telah diperebutkan selama 4 tahun.
Pengepungan itu kabarnya telah mengakibatkan kekurangan pangan bagi penduduk di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Suriah adalah tempat yang paling berbahaya di dunia bagi pekerja medis dalam tahun 2015. WHO mengatakan ada 135 serangan terhadap pekerja medis dan sarana kesehatan tahun lalu. [gp]